Thursday, August 10, 2006

OVA, hafidz belia

Ketika sebagian orang tidak yakin Imam Syafii hafal Alquran pada usia 10tahun, Durottul Muqoffa membuktikan kebenaran itu. Bocah kelahiran tahun 1998 itu malah sudah hafal Alquran 30 juz pada usia enam tahun. Ibu kandungnya, Mundasah menuturkan, mulai melatih Ova, panggilan gadis kecil itu pada usia tiga setengah tahun.


''Ya kami biasakan kalau bermain-main bersama teman lainnya sambil menghafal surat-surat pendek. Mau tidur menghafal lagi, bangun tidur menghafal lagi. Jalan-jalan, sehari-hari tidak berhenti berhadapan dengan Alquran,'' katanya.


Ova menjadi kafilah terkecil yang mewakili Jawa Tengah di cabang tartil golongan anak-anak puteri di MTQ Nasional XXI Kendari, Sulawesi Tenggara. Sejak dilepas Wagub Ali Mufiz di Masjid Agung Jateng, Jalan Gajahraya Semarang, ia menjadi perhatian banyak orang.


''Semula kami tidak yakin bocah sebelia itu sudah hafal Quran 30 juz. Namun setelah di-tashih berkali-kali dengan membuka sembarang halaman dari Kitab Suci Alquran, kami yakin Ova memang hafizah (penghafal Quran) pada umur yang sangat dini,'' tutur KH Abdullah Hanif AlHafidz. Tidak hanya Ny Hj Zaimatun Ali Mufiz yang gemas melihat Ova, Ny Hj Effi Mardiyanto, juga terkagum-kagum melihat kemampuan Ova.


Meski dia belum berhasil keluar sebagai juara, ia telah menunjukkan kebesaran Tuhan betapa Alquran yang 30 juz itu mampu dihafal oleh bocah yang kini usianya menginjak delapan tahun.


Andai saja pada saat tampil di mimbar tilawah kesehatannya dalam kondisi prima, mungkin ia bisa menjadi juara. ''Karena saat Ova tampil tidak sehat sehingga bacaannya menjadi terganggu,'' ujar Sekretaris LPTQ Jateng Drs H Moh Ahyani.


Mundasah, ibunya yang tampil di cabang tahfidz golongan 20 juz putri tampil sebagai hafizah terbaik II. Ketika ditanya bagaimana mungkin bocah sekecil itu mampu menghafal Alquran 30 juz? jawabannya mungkin karena ketelatenan kedua orang tuanya dan lingkungan yang mendukungnya.


Telaten


Selain ibunya yang hafizah, ayahnya Kiai Sulaiman juga seorang hafiz yang memimpin Pondok Pesantren Tahfidzul Quran (PPTQ) Al-Furqon di Dusun Karanganyar, Desa Sedan, Rembang. Kakak kandungnya, Zumrotul Lutfiyah, 11 tahun juga sudah hafal Alquran 30 juz.


''Tidak ada resep apa-apa kok. Ya hanya harus telaten nyimak saja,'' jelas Mundasah yang alumnus Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Kauman Semarang asuhan almarhum KH Abdullah Umar. Meski sekarang Ova berumur delapan tahun, ia masih mempunyai empat adik yang kecil-kecil. Yaitu Siti Inayatul Baroroh, Mohammad Masadurrofi, Samiyatul, dan Mohammad Muzammil. "Seharusnya anak kami tujuh. Yang mbarep Mun'im meninggal pada saat masih bayi," ungkapnya.


Awalnya, Ova diajari mengaji menggunakan jilidan dan sekolah di Bustanul Mujawwidin. Mungkin karena bakat yang cerdas sehingga ia dengan cepat bisa menguasai ilmu yang diberikan ayah dan ibunya. "Nama Durrotu Muqoffa sendiri kami peroleh dari KH Maemun Zubair, Pengasuh Pesantren Al-Anwar, Sarang Rembang," tandasnya. Jika anak-anak seusia dia bermain dan tidur ditemani boneka, Si Ova sehari-harinya ditemani Kitab Suci Alquran. Memang keajaiban dunia.

No comments: