Friday, December 15, 2006

LiveLink Course #201 @ Proteos Building, Biopolis, Singapore


Dapet lagi kesempatan buat training di Singapura. Kali ini training produk OpenText, yaitu LiveLink Enterprise.



Cool place to get course, also the course was awesome and the software is sophisticated !

Trully, I should have get deeper on that, but unfortunatelly the software CD can't be taken as a 'gift'.



Anyway, I've ask Rudy to get the software from OpenText HQ directly. Hopefully he could get the latest one.



Read More..

Wednesday, October 18, 2006

Get Ready for SAP Training

Dear All,
Hmm .... sepertinya sich ngga bisa ikut untuk acara P34CE gathering tanggal 04 November 2006, soale kemungkinan harus siap-siap untuk training SAP di Sing.

Well guys, have a nice gathering.

Anyway, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1427 H juga buat semua.
Mohon Maaf Lahir & Bathin.
Taqoballalohu Minna Wa Minkum.

PS: I've forwarded mail for me to go to that training, hope you can understand.

---------------
Angga,
Tolong siap-siap untuk training selama 4 hari.

Regards,

From: Daniel Mustaffa [mailto:dmustaffa@opentext.com]
Sent: Wednesday, October 18, 2006 11:07 AM
To: Rudy Rangkuti
Subject: Training on 6th Nov USD 5K


764 SAP Data Archiving Customizing
http://www.opentext.com/training/coursedetails.html?id=1334768 SAP Data Archiving Consulting
http://www.opentext.com/training/coursedetails.html?id=1333
Best RegardsDaniel Mustaffa
Open Text (Asia) Pte Ltd
(formerly Ixos Software Asia PTE LTD)
No. 331 North Bridge Road
#03-03 Odeon Towers
SINGAPORE 188720
Phone : +65 6837 2521
Mobile : +65 9875 3587
Fax : +65 6337 5036
Support : +65 6338 0772
http://www.opentext.com
http://www.ixos.com
This email and its attachments may contain confidential and/or privileged information and remain at all times the property of Open Text. Nothing in this email constitutes a binding offer by Open Text capable of acceptance by the recipient. Nothing in this email will form part of any agreement unless a written contract expressly incorporates this email. If you are not the intended recipient or have received this email in error, please notify the sender immediately and destroy this email. Any use, disclosure or distribution of the material in this email is strictly forbidden.

Read More..

Monday, October 16, 2006

I'tikaf dan Lailatul Qadar.

oleh Fauzan Luthfi (luthfi354[at]yahoo[dot]com[dot]sg)



Kapan Masuk Ketempat I'tikaf.


Aisyah berkata : Apabila Rasulullah ingin beri'tikaf , Beliau sholat shubuh lalu masuk ke tempat i'tikafnya. Beliau minta dibuatkan tenda kecil / bilik kecil, maka dibuatkanlah. Rasulullah menghendaki ber i'tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadahan. Zainab pun minta dibuatkan bilik kecil, maka dibuatkanlah, Ketika Rasulullah melakukan sholat subuh , beliau melihat banyak bilik berjajar lalu beliau bersabda "Kebaikan macam apakah yg mereka kehendaki ini?" Kemudian beliau memerintahkan agar bilik-bilik itu dibongkar, kemudian beliau membatalkan i'tikafnya dibulan Romadhan. Sehingga beliau beritikaf pada 10 hari pertama bulan Syawal. (HR.Muslim).


I'tikaf pada 10 Hari pertama dan 10 hari yg tengah.


Abu Sa'id Alhudry RA. berkata, "Sesungguhnya Rasulullah beri'tikaf pada 10 Hari pertama dibulan Romadhon, lalu beri'tikaf pula pada 10 hari yg tengah didalam sebuah kubah kecil buatan Turki yg pintunya ditutup dengan tikar. Lalu beliau ambil tikar itu lalu beliau letakkan di sudut kubah, lalu beliau julurkan kepalanya, sambil berkata kepada orang-orang, agar mereka mendekatkan diri kepada beliau. Kemudian beliau bersabda, " Sesungguhnya aku telah beri'tikaf pada 10 hari yg pertama untuk mencari Lailatul qadar, lalu aku beri'tikaf apada 10 hari yg tengah. Kemudian aku didatangi malaikat dan dikatakan kepadaku bahwa lailatul qadar ada pada 10 hari yang akhir. Barang siapa diantara kalian ingin ber i'tikaf maka hendaknya ber i'tikaf. maka orang-orang ber i'tikaf menyertai beliau. Beliau bersabda "Aku bermimpi bahwa lailatul qadar ada pada malam ganjil dan pada paginya aku bersujud dilumpur yang basah . Ternyata pada pagi harinya setelah malam ke-21 beliau berangkat shalat shubuh, lalu turun hujan sehingga masjid tergenang dengan air dan aku melihat tanah berlumpur serta genangan air. Setalah shoalat subuh, Rasulullah keluar dari masjid sementara pada ujung hidungnya terdapat lumpur basah, malam itu adalah malam ke-21 pada rangkaian malam 10 hari yg terakhir. (HR.Muslim).


I'tikaf pada 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan.


Aisyah berkata "Rasulillah selalu beri'tikaf pada 10 malam terakhir hingga beliau wafat, Kemudian sepeninggal beliau istri-istrinya pun beri'tikaf seperti itu". (HR.Muslim).


Menggiatkan ibadah pada 10 hari terakhir


Aisyah berkata "Keitika tiba 10 hari terkahir Rasulullah terjaga tidak tidur pada malam hari untuk beribadah, beliau membangunkan keluarganya, beliau bersungguh-sungguh dan mengencangkan pakaiannya (tidak menggauli istrinya untuk lebih mendekatkan dirinya kepada Allah). (HR,Muslim).


Lailatul Qadar dan mencarinya pada 10 malam terakhir dbulan Ramadhan.


Ibnu Umar mengatakan, bahwa Rasulullah bersabda "Mencarilah dengan sungguh-sungguh lailatul qodar pada 10 malam terakhir, kalau engkau tidak mampu maka jangan lewatkan 7 malam yg terakhir. (HR.muslim).


Lailatul Qadar pada malam 21.


Abu Sa'id Alhudry RA. berkata, "Sesungguhnya Rasulullah beri'tikaf pada 10 Hari pertama dibulan Romadhon, lalu beri'tikaf pula pada 10 hari yg tengah didalam sebuah kubah kecil buatan Turki yg pintunya ditutup dengan tikar. Lalu beliau ambil tikar itu lalu beliau letakkan di sudut kubah, lalu beliau julurkan kepalanya, sambil berkata kepada orang-orang, agar mereka mendekatkan diri kepada beliau. Kemudian beliau bersabda, " Sesungguhnya aku telah beri'tikaf pada 10 hari yg pertama untuk mencari Lailatul qadar, lalu aku beri'tikaf apada 10 hari yg tengah. Kemudian aku didatangi malaikat dan dikatakan kepadaku bahwa lailatul qadar ada pada 10 hari yang akhir. Barang siapa diantara kalian ingin ber i'tikaf maka hendaknya ber i'tikaf. maka orang-orang ber i'tikaf menyertai beliau. Beliau bersabda "Aku bermimpi bahwa lailatul qadar ada pada malam ganjil dan pada paginya aku bersujud dilumpur yang basah . Ternyata pada pagi harinya setelah malam ke-21 beliau berangkat shalat shubuh, lalu turun hujan sehingga masjid tergenang dengan air dan aku melihat tanah berlumpur serta genangan air. Setalah shoalat subuh, Rasulullah keluar dari masjid sementara pada ujung hidungnya terdapat lumpur basah, malam itu adalah malam ke-21 pada rangkaian malam 10 hari yg terakhir. (HR.Muslim).


Lailatul qadar pada malam 23.


Diriwayatkan dari Abdullah bin Unais RA. Bahwa Rasulullah bersabda "Aku bermimpi melihat malam lailatul qadar, namun aku dilupakannya, dan aku bermimpi bahwa pada esaok paginya aku bersujud dilumpur yg berair" Kata Abdullah bin Unais "Kemudian turun hujan pada malam ke-23, Lalu Rasulullah sholat (shubuh) bersama kami. Kemudian beliau pulang dan di ujung hidung dan dahinya ada lumpur basah. (HR.Muslim).


Carilah Lailatul Qadar pada Malam ke-9, ke-7, ke-5.


Abu said Alhudry berkata "Bahwa Rasulullah beri'tikaf pada 10 malam yg tengah dibulan Ramadhan untuk mencari Lailatul qadar sebelum diberitahukan kepada beliau. Setelah 10 malam yg tengah itu berlalu Rasulullah minta untuk di buatkan bilik/ kemah, tetapi kemudian dibongkar. Lalu beliau diberitahukan bahwa Lailatul qadar itu ada pada 10 malam terakhir, lalu beliau minta dibuatkan bilik lagi lalu dibongkar lagi, lalu beliau bersabda "Sesungguhnya telah diberitahukan kepadaku tantang lailatul qadar, dan aku diperintahkan untuk memberitahukan kepada kalian. Maka datanglah 2 orang yg saling bertengkar dimana mereka semua mengaku yg benar dari yg lain, maka malam qadar terlupakan olehku. maka carilah malam qadar pada malam ke-9, ke-7, ke-5.


Seseorang bertanya" hai Abu Said , Anda tentunya lebih tahu dari kami tantang bilangan itu ?. Abu said berkata "Tentu aku lebih tahu dari kalian tentang hal itu ". Apa yg dimaksud malam ke-9, ke-7, ke-5 ?. Abu Said menjawab "Apabila malam ke-21 telah lewat, maka maka berikutnya adalah malam ke-22. Itulah yg dimaksud malam ke-9, Apabila malam ke-23 telah berlalu maka itulah malam ke-7, dan apabila malam ke-25 telah lewat, maka berikutnya adalah malam ke-5. (HR.Muslim).


Lailatul qadar pada malam 27.


Zir bin hubaisy RA, berkata "Aku pernah bertanya Ubay bin Kaa, "Saudaramu Ibnu Mas'ud mengatakan, Barang siapa beribadah dimalam hari sepanjang tahun, maka dia mendapat lailatul qadar. Ubay bin Kaab berkata"maka maksud Ibnu Mas'ud adalah agar orang-orang tidak hanya mengandal ibadah pada hari-hari tertentu saja, Sebenarnya Ibni Mas'ud sudah tahu bahwa lailatul qadar adalah pada 10 malam yg terakhir pada bulan Ramadhan, yaitu pada malam 27". Kemudian Ubay bin Kaab bersumpah tanpa kalimat pengecualian , bahwa lailatul qadar itu adalah pada malam ke-27. lalu aku tanyakan padanya "Atas dasar apa kamu katakan itu hai Abul Mundzir (Ubay bin Kaab)?, Dengan adanya btanda yg telah diberitahukan oleh Rasulullah, yaitu langit pada malam itu tampak cerah. (HR.Muslim)

Read More..
Anak-Anak Karbitan, Sebuah Fenomena

Oleh Dewi Utama Faizah.


bekerja di Direktorat pendidikan TK dan SD Ditjen Dikdasmen, Depdiknas, Program Director untuk Institut Pengembangan Pendidikan Karakter divisi dari Indonesia Heritage Foundation.



Anak-anak yang digegas Menjadi cepat mekar Cepat matang Cepat layu...


Pendidikan bagi anak usia dini sekarang tengah marak-maraknya. Dimana mana orang tua merasakan pentingnya mendidik anak melalui lembaga persekolahan yang ada. Mereka pun berlomba untuk memberikan anak-anak mereka pelayanan pendidikan yang baik. Taman kanak-kanak pun berdiri dengan berbagai rupa, di kota hingga ke desa. Kursus-kursus kilat untuk anak-anak pun juga bertaburan di berbagai tempat. Tawaran berbagai macam bentuk pendidikan ini amat beragam. Mulai dari yang puluhan ribu hingga jutaan rupiah per bulannya. Dari kursus yang dapat membuat otak anak cerdas dan pintar berhitung, cakap berbagai bahasa, hingga fisik kuat dan sehat melalui kegiatan menari, main musik dan berenang. Dunia pendidikan saat ini betul-betul penuh dengan denyut kegairahan. Penuh tawaran yang menggiurkan yang terkadang menguras isi kantung orangtua ...


Captive market! Kondisi diatas terlihat biasa saja bagi orang awam. Namun apabila kita amati lebih cermat, dan kita baca berbagai informasi di intenet dan lileratur yang ada tentang bagaimana pendidikan yang patut bagi anak usia dini, maka kita akan terkejut! Saat ini hampir sebagian besar penyelenggaraan pendidikan bagi anak-anak usia dini melakukan kesalahan. Di samping ketidak patutan yang dilakukan oleh orang tua akibat ketidak tahuannya!


Anak-Anak Yang Digegas...


Ada beberapa indikator untuk melihat berbagai ketidakpatutan terhadap anak. Diantaranya yang paling menonjol adalah orientasi pada kemampuan intelektual secara dini. Akibatnva bermunculanlah anak-anak ajaib dengan kepintaran intelektual luar biasa. Mereka dicoba untuk menjalani akselerasi dalam pendidikannya dengan memperoleh pengayaan kecakapan-kecakapan akademik dl dalam dan di luar sekolah.


Kasus yang pernah dimuat tentang kisah seorang anak pintar karbitan ini terjadi pada tahun 1930, seperti yang dimuat majalah New Yorker. Terjadi pada seorang anak yang bernama William James Sidis, putra seorang psikiater. Kecerdasan otaknya membuat anak itu segera masuk Harvard College walaupun usianya masih 11 tahun. Kecerdasannya dibidang matematika begitu mengesankan banyak orang. Prestasinya sebagai anak jenius menghiasi berbagai media masa. Namun apa yang terjadi kemudian? James Thurber seorang wartawan terkemuka. pada suatu hari menemukan seorang pemulung mobil tua, yang tak lain adalah William James Sidis. Si anak ajaib yang begitu dibanggakan dan membuat orang banyak berdecak kagum pada beberapa waktu silam.


Kisah lain tentang kehebatan kognitif yang diberdayakan juga terjadi pada seorang anak perempuan bernama Edith. Terjadi pada tahun 1952, dimana seorang Ibu yang bemama Aaron Stern telah berhasil melakukan eksperimen menyiapkan lingkungan yang sangat menstimulasi perkembangan kognitif anaknya, sejak si anak masih berupa janin. Baru saja bayi itu lahir ibunya telah memperdengarkan suara musik klasik di telinga sang bayi. Kemudian diajak berbicara dengan menggunakan bahasa orang dewasa. Setiap saat sang bayi dikenalkan kartu-kartu bergambar dan kosa kata baru. Hasilnya sungguh mencengangkan! Di usia 1 tahun Edith telah dapat berbicara dengan kalimat sempurna. Di usia 5 tahun Edith telah menyelesaikan membaca ensiklopedi Britannica. Usia 9 tahun ia membaca enam buah buku dan Koran New York Times setiap harinya. Usia 12 tahun dia masuk universitas. Ketika usianya menginjak 15 lahun la menjadi guru matematika di Michigan State University. Aaron Stem berhasil menjadikan Edith anak jenius karena terkait dengan kapasitas otak yang sangat tak berhingga. Namun khabar Edith selanjutnya juga tidak terdengar lagi ketika ia dewasa. Banyak kesuksesan yang diraih anak saat ia menjadi anak, tidak menjadi sesuatu yang bemakna dalam kehidupan anak ketika ia menjadi manusia dewasa.


Berbeda dengan banyak kasus legendaris orang-orang terkenal yang berhasil mengguncang dunia dengan penemuannya. Di saat mereka kecil mereka hanyalah anak-anak biasa yang terkadang juga dilabel sebagai murid yang dungu. Seperti halnya Einstien yang mengalami kesulitan belajar hingga kelas 3 SD. Dia dicap sebagai anak bebal yang suka melamun. Selama berpuluh-puluh tahun orang begitu yakin bahwa keberhasilan anak di masa depan sangat ditentukan oleh faktor kogtutif. Otak memang memiliki kemampuan luar biasa yang tiada berhingga. Oleh karena itu banyak orangtua dan para pendidik tergoda untuk melakukan "Early Childhood Training". Era pemberdayaan otak mencapai masa keemasanmya. Setiap orangtua dan pendidik berlomba-lomba menjadikan anak-anak mereka menjadi anak-anak yang super (Superkids). Kurikulum pun dikemas dengan muatan 90 % bermuatan kognitif yang mengfungsikan belahan otak kiri. Sementara fungsi belahan otak kanan hanya mendapat porsi 10% saja. Ketidakseimbangan dalam memfungsikan ke dua belahan otak dalam proses pendidikan di sekolah sangat mencolok. Hal ini terjadi sekarang dimana-rnana, di Indonesia.


"Early Ripe, early Rot...!"


Gejala ketidakpatutan dalam mendidik ini mulai terlihat pada tahun 1990 di Amerika. Saat orangtua dan para professional merasakan pentingnya pendidikan bagi anak-anak semenjak usia dini. Orangtua merasa apabila mereka tidak segera mengajarkan anak-anak mereka berhitung, membaca dan menulis sejak dini maka mereka akan kehilangan "peluang emas" bagi anak-anak mereka selanjutnya. Mereka memasukkan anak-anak mereka sesegera mungkin ke Taman Kanak-Kanak (Pra Sekolah). Taman Kanak-kanak pun dengan senang hati menerima anak-anak yang masih berusia di bawah usia 4 tahun. Kepada anak-anak ini gurunya membelajarkan membaca dan berhitung secara formal sebagai pemula.


Terjadinya kemajuan radikal dalam pendidikan usia dini di Amerika sudah dirasakan saat Rusia meluncurkan Sputnik pada tahun 1957. Mulailah "Era Headstart" merancah dunia pendidikan. Para akademisi begitu optimis untuk membelajarkan wins dan matematika kepada anak sebanyak dan sebisa mereka (tiada berhingga). Sementara mereka tidak tahu banyak tentang anak, apa yang mereka butuhkan dan inginkan sebagai anak.


Puncak keoptimisan era Headstart diakhiri dengan pernyataan Jerome Bruner, seorang psikolog dari Harvard University yang menulis sebuah buku terkenal "The Process of Education" pada tahun 1990, la menyatakan bahwa kompetensi anak untuk belajar sangat tidak berhingga. Inilah buku suci pendidikan yang mereformasi kurikulum pendidikan di Amerika . "We begin with the hypothesis that any subject can be taught effectively in some intellectually honest way to any child at any stage of development". Inilah kalimat yang merupakan hipotesis Bruner yang di salah artikan oleh banyak pendidik, yang akhirnya menjadi bencana! Pendidikan dilaksanakan dengan cara memaksa otak kiri anak sehingga membuat mereka cepat matang dan cepat busuk... early ripe, early rot!


Anak-anak menjadi tertekan. Mulai dari tingkat pra sekolah hingga usia SD. Di rumah para orangtua kemudian juga melakukan hal yang sama, yaitu mengajarkan sedini mungkin anak-anak mereka membaca ketika Glenn Doman menuliskan kiat-kiat praktis membelajarkan bayi membaca.


Bencana berikutnya datang saat Arnold Gesell memaparkan konsep "kesiapan-readiness" dalam ilmu psikologi perkembangan temuannya yang mendapat banyak decakan kagum. Ia berpendapat tentang "biological limitions on learning'. Untuk itu ia menekankan perlunya dilakukan intervensi dini dan rangsangan inlelektual dini kepada anak agar mereka segera siap belajar apapun.


Tekanan yang bertubi-tubi dalam memperoleh kecakapan akademik di sekolah membuat anak-anak menjadi cepat mekar. Anak-anak menjadi "miniature orang dewasa ". Lihatlah sekarang, anak-anak itu juga bertingkah polah sebagaimana layaknya orang dewasa. Mereka berpakaian seperti orang dewasa, berlaku pun juga seperti orang dewasa. Di sisi lain media pun merangsang anak untuk cepat mekar terkait dengan musik, buku, film, televisi, dan internet. Lihatlah maraknya program teve yang belum pantas ditonton anak-anak yang ditayangkan di pagi atau pun sore hari. Media begitu merangsang keingintahuan anak tentang dunia seputar orang dewasa. Sebagai seksual promosi yang menyesatkan. Pendek kata media telah memekarkan bahasa, berpikir dan perilaku anak tumbuh kembang secara cepat.


Tapi apakah kita tahu bagaimana tentang emosi dan perasaan anak? Apakah faktor emosi dan perasaan juga dapat digegas untuk dimekarkan seperti halnya kecerdasan? Perasaan dan emosi ternyata memiliki waktu dan ritmenya sendiri yang tidak dapat digegas atau dikarbit. Bisa saja anak terlihat berpenampilan sebagai layaknya orang dewasa, tetapi perasaan mereka tidak seperti orang dewasa. Anak-anak memang terlihat tumbuh cepat di berbagai hal tetapi tidak di semua hal. Tumbuh mekarnya emosi sangat berbeda dengan tumbuh mekarnya kecerdasan (intelektual) anak. Oleh karena perkembangan emosi lebih rumit dan sukar, terkait dengan berbagai keadaan, Cobalah perhatikan, khususnva saat perilaku anak menampilkan gaya "kedewasaan ", sementara perasaannya menangis berteriak sebagai "anak".


Seperti sebuah lagu popular yang pernah dinyanyikan suara emas seorang anak laki-laki "Heintje" di era tahun 70-an... I'm Nobody'S Child I'M NOBODY'S CHILD I'M nobody's child I'm nobodys child Just like a flower I'm growing wild No mommies kisses and no daddy's smile Nobody's love me I'm nobody's child


Dampak berikutnya terjadi ... ketika anak memasuki usia remaja Akibat negatif lainnya dari anak-anak karbitan terlihat ketika ia memasuki usia remaja. Mereka tidak segan segan mempertontonkan berbagai macam perilaku yang tidak patut. Patricia O'Brien menamakannya sebagai "The Shrinking of Childhood". Lu belum tahu ya... bahwa gue telah melakukan segalanya", begitu pengakuan seorang remaja pria berusia 12 tahun kepada teman-temannya. "Gue tahu apa itu minuman keras, drug, dan seks " serunya bangga.


Berbagai kasus yang terjadi pada anak-anak karbitan memperlihatkan bagaimana pengaruh tekanan dini pada anak akan menyebabkan berbagai gangguan kepribadian dan emosi pada anak. Oleh karena ketika semua menjadi cepat mekar.... kebutuhan emosi dan sosial anak jadi tak dipedulikan!


Sementara anak sendiri membutuhkan waktu untuk tumbuh, untuk belajar dan untuk berkembang, ?sebuah proses dalam kehidupannya !


Saat ini terlihat kecenderungan keluarga muda lapisan menengah ke atas yang berkarier di luar rumah tidak memiliki waktu banyak dengan anak-anak mereka. Atau pun jika si ibu berkarier di dalam rumah, ia lebih mengandalkan tenaga "baby sitter" sebagai pengasuh anak-anaknva. Colette Dowling menamakan ibu-ibu muda kelompok ini sebagai "Cinderella Syndrome" yang senang window shopping, ikut arisan, ke salon memanjakan diri, atau menonton telenovela atau buku romantis. Sebagai bentuk ilusi rnenghindari kehidupan nyata yang mereka jalani.


Kelompok ini akan sangat bangga jika anak-anak mereka bersekolah di lembaga pendidikan yang mahal, ikut berbagai kegiatan kurikuler, ikut berbagai Les, dan mengikuti berbagai arena, seperti lomba penyanyi cilik, lomba model ini dan itu. Para orangtua ini juga sangat bangga jika anak-anak mereka superior di segala bidang, bukan hanya di sekolah.


Sementara orangtua yang sibuk juga mewakilkan diri mereka kepada baby sitter terhadap pengasuhan dan pendidikan anak­-anak mereka. Tidak jarang para baby sitter ini mengikuti pendidikan parenting di Iembaga pendidikan eksekutif sebagai wakil dari orang tua.


ERA SUPERKIDS


Kecenderungan orangtua menjadikan anaknva "be special " daripada "be average or normal" sernakin marak terlihat. Orangtua sangat ingin anak-anak mereka menjadi "to exel to be the best". Sebetulnya tidak ada yang salah. Nanun ketika anak-anak mereka digegas untuk mulai mengikuti berbagai kepentingan orangtua untuk menyuruh anak mereka mengikuti beragam kegiatan, seperti kegiatan mental aritmatik, sempoa, renang, basket, balet, tari ball, piano, biola, melukis, dan banyak lagi lainnya .. .maka lahirlah anak-anak super --- "SUPERKIDS' ". Cost merawat anak supcrkids ini sangat mahal.


Era Superkids berorientasi kepada "Competent Child". Orangtua saling berkompetisi dalam mendidik anak karena mereka percaya "earlier is better". Semakin dini dan cepat dalam menginvestasikan beragam pengetahuan ke dalam diri anak mereka, maka itu akan semakin baik. Neil Posmant seorang sosiolog Amerika pada tahun 80-an meramalkan bahwa jika anak-anak tercabut dari masa kanak-kanaknya, maka lihatlah... ketika anak anak itu menjadi dewasa, maka ia akan menjadi orang dewasa yang ke kanak-kanakan!


BERBAGAI GAYA ORANGTUA


Kondisi ketidakpatutan dalam memperIakukan anak ini telah melahirkan berbagai gaya orangtua (Parenting Style) yang melakukan kesalahan "miseducation" terhadap pengasuhan pendidikan anak-anaknya. Elkind (1989) mengelompokkan berbagai gaya orangtua dalam pengasuhan, antara lain:


Gourmet Parents-- (ORTU B0RJU)


Mereka adalah kelompok pasangan muda yang sukses. Memiliki rumah bagus, mobil mewah, liburan ke tempat-tempat yang eksotis di dunia, dengan gaya hidup kebarat baratan. Apabila menjadi orangtua maka mereka akan cenderung merawat anak-anaknya seperti halnya merawat karier dan harta mereka. Penuh dengan ambisi! Berbagai macam buku akan dibaca karena ingin tahu isu-isu mutakhir tentang cara mengasuh anak. Mereka sangat percaya bahwa tugas pengasuhan yang baik seperti halnya membangun karier, maka "superkids" merupakan bukti dari kehebatan mereka sebagai orangtua.


Orangtua kelompok ini memakaikan anak-anaknya baju-baju mahal bermerek terkenal, memasukkannya ke dalam program-program eksklusif yang prestisius. Keluar masuk restoran mahal. Usia 3 tahun anak-anak mereka sudah diajak tamasya keliling dunia mendampingi orangtuanya. Jika suatu


saat kita melihat sebuah sekolah yang halaman parkirnya dipenuhi oleh berbagai merek mobil terkenal, maka itulah sekolah banyak kelompok orangtua "gourmet " atau kelompok borju menyekolahkan anak-anaknya.


College Degree Parents --- (ORTU INTELEK )


Kelompok ini merupakan bentuk lain dari keluarga intelek yang menengah ke atas. Mereka sangat peduli dengan pendidikan anak-anaknya. Sering melibatkan diri dalam barbagai kegiatan di sekolah anaknya. Misalnya membantu membuat majalah dinding, dan kegiatan ekstra kurikular lainnya. Mereka percaya pendidikan yang baik merupakan pondasi dari kesuksesan hidup. Terkadang mereka juga tergiur menjadikan anak-anak mereka "Superkids ", Apabila si anak memperlihatkan kemampuan akademik yang tinggi. Terkadang mereka juga memasukkan anak-anaknya ke sekolah mahal yang prestisius sebagai bukti bahwa mereka mampu dan percaya bahwa pendidikan yang baik tentu juga harus dibayar dengan pantas. Kelebihan kelompok ini adalah sangat peduli dan kritis terhadap kurikulum yang dilaksanakan di sekolah anak anaknya. Dan dalam banyak hal mereka banyak membantu dan peduli dengan kondisi sekolah.


Gold Medal Parents --(ORTU SELEBRITIS )


Kelompok ini adalah kelompok orangtua yang menginginkan anak-anaknya menjadi kompetitor dalam berbagai gelanggang. Mereka sering mengikutkan anaknya ke berbagai kompctisi dan gelanggang. Ada gelanggang ilmu pengetahuan seperti Olimpiade matematika dan sains yang akhir-akhir ini lagi marak di Indonesia . Ada juga gelanggang seni seperti ikut menyanyi, kontes menari, terkadang kontes kecantikan. Berbagai cara akan mereka tempuh agar anak-anaknya dapat meraih kemenangan dan merijadi "seorang Bintang Sejati ". Sejak dini mereka persiapkan anak-anak mereka menjadi "Sang Juara", mulai dari juara renang, menyanyi dan melukis hingga none abang cilik kelika anak-anak mereka masih berusia TK.


Sebagai ilustrasi dalam sebuah arena lomba ratu cilik di Padang puluhan anak-anak TK baik laki-laki maupun perempuan tengah menunggu di mulainya lomba pakaian adat. Ruangan yang sesak, penuh asap rokok, dan acara yang molor menunggu datangnya tokoh anak dari Jakarta . Anak-anak mulai resah, berkeringat, mata memerah karena keringat melelehi mascara anak kecil mereka. Para orangtua masih bersemangat, membujuk anak-anaknya bersabar.


Mengharapkan acara segera di mulai dan anaknya akan kelular sebagai pemenang. Sementara pihak penyelenggara mengusir panas dengan berkipas kertas.Banyak kasus yang mengenaskan menimpa diri anak akibat perilaku ambisi kelompok gold medal parents ini. Sebagai contoh pada tahun 70-an seorang gadis kecil pesenam usia TK rnengalami kelainan tulang akibat ambisi ayahnya yang guru olahraga. Atau kasus "bintang cilik" Yoan Tanamal yang mengalami tekanan hidup dari dunia glamour masa kanak-kanaknya.


Kemudian menjadikannya pengguna dan pengedar narkoba hingga menjadi penghuni penjara. Atau bintang cilik dunia Heintje yang setelah dewasa hanya menjadi pasien dokter jiwa. Gold medal parent menimbulkan banyak bencana pada anak-anak mereka!


Pada tanggal 29 Mei lalu kita saksikan di TV bagaimana bintang cilik "Joshua" yang bintangnya mulai meredup dan mengkhawatirkan orangtuanya.


Orangtua Joshua berambisi untuk kembali menjadikan anaknya seorang bintang dengan kembali menggelar konser tunggal. Sebagian dari kita tentu masih ingat bagaimana lucu dan pintarnya. Joshua ketika berumur kurang 3 tahun. Dia muncul di TV sebagai anak ajaib karena dapat menghapal puluhan nama-nama kepala negara. kemudian di usia balitanya dia menjadi penyanyi cilik terkenal. Kita kagum bagaimana seorang bapak yang tamatan SMU dan bekerja di salon dapat membentuk dan menjadikan anaknya seorang "superkid"--seorang penyanyi sekaligus seorang bintang film....


Do-it Yourself Parents


Merupakan kelompok orangtua yang mengasuh anak-anaknya secara alami dan menyatu dengan semesta. Mereka sering menjadi pelayanan professional di bidang sosial dan kesehatan, sebagai pekerja sosial di sekolah, di tempat ibadah, di Posyandu dan di perpustakaan. Kelompok ini menyekolahkan anak-anaknya di sekolah negeri yang tidak begitu mahal dan sesuai dengan keuangan mereka. Walaupun begitu kelompok ini juga bemimpi untuk menjadikan anak-anaknya "Superkids" --earlier is better". Dalam kehidupan sehari-hari anak-anak mereka diajak mencintai lingkungannya. Mereka juga mengajarkan merawat dan memelihara hewan atau tumbuhan yang mereka sukai. Kelompok ini merupakan kelompok penyayang binatang, dan mencintai lingkungan hidup yang bersih.


Outward Bound Parents--- (ORTU PARANOID)


Untuk orangtua kelompok ini mereka memprioritaskan pendidikan yang dapat memberi kenyamanan dan keselamatan kepada anak-anaknya. Tujuan mereka sederhana, agar anak-anak dapat bertahan di dunia yang penuh dengan permusuhan. Dunia di luar keluarga mereka dianggap penuh dengan marabahaya. Jika mereka menyekolahkan anak-anaknya maka mereka lebih memilih sekolah yang nyaman dan tidak melewati tempat tempat tawuran yang berbahaya. Seperti halnya Do It Yourself Parents, kelompok ini secara tak disengaja juga terkadang terpengaruh dan menerima konsep "Superkids" Mereka mengharapkan anak-anaknya menjadi anak-anak yang hebat agar dapat melindungi diri mereka dari berbagai macam marabahaya. Terkadang mereka melatih kecakapan melindungi diri dari bahaya, seperti memasukkan anak-anaknya "Karate, Yudo, pencak Silat" sejak dini. Ketidakpatutan pemikiran kelompok ini dalam mendidik anak-anaknya adalah bahwa mereka terlalu berlebihan melihat marabahaya di luar rumah tangga mereka, mudah panik dan ketakutan melihat situasi yang selalu mereka pikir akan membawa dampak buruk kepada anak. Akibatnya anak-anak mereka menjadi "steril" dengan lingkungannya.


Prodigy Parents --(ORTU INSTANT)


Merupakan kelompok orangtua yang sukses dalam karier namun tidak memiliki pendidikan yang cukup. Mereka cukup berada, narnun tidak berpendidikan yang baik. Mereka memandang kesuksesan mereka di dunia bisnis merupakan bakat semata. Oleh karena itu mereka juga memandang sekolah dengan sebelah mata, hanya sebagai kekuatan yang akan menumpulkan kemampuan anak-anaknya.


Tidak kalah mengejutkannya, mereka juga memandang anak-anaknya akan hebat dan sukses seperti mereka tanpa memikirkan pendidikan seperti apa yang cocok diberikan kepada anak-anaknya. Oleh karena itu mereka sangat mudah terpengaruh kiat-kiat atau cara unik dalam mendidik anak tanpa bersekolah. Buku-buku instant dalam mendidik anak sangat mereka sukai. Misalnya buku tentang "Kiat-Kiat Mengajarkan bayi Membaca" karangan Glenn Doman , atau "Kiat-Kiat Mengajarkan Bayi Matematika" karangan Siegfried, "Berikan Anakmu pemikiran Cemerlang" karangan Therese Engelmann, dan "Kiat-Kiat Mengajarkan Anak Dapat Membaca Dalam Waktu 9 Hari" karangan Sidney Ledson.


Encounter Group Parents--( ORTU NGERUMPI )


Merupakan kelompok orangtua yang memiliki dan menyenangi pergaulan. Mereka terkadang cukup berpendidikan, namun tidak cukup berada atau terkadang tidak memiliki pekerjaan tetap (luntang lantung). Terkadang mereka juga merupakan kelompok orangtua yang kurang bahagia dalam perkawinannya. Mereka menyukai dan sangat mementingkan nilai-nilai relationship dalam membina hubungan dengan orang lain. Sebagai akibatnya kelompok ini sering melakukan ketidakpatutan dalam mendidik anak-­anak dengan berbagai perilaku "gang ngrumpi" yang terkadang mengabaikan anak. Kelompok ini banyak membuang-buang waktu dalam kelompoknya sehingga mengabaikan fungsi mereka sebagai orangtua. Atau pun jika mereka memiliki aktivitas di kelompokya lebih berorientasi kepada kepentingan kelompok mereka. Kelompok ini sangat mudah terpengaruh dan latah untuk memilihkan pendidikan bagi anak-anaknya. Menjadikan anak-anak mereka sebagai "Superkids" juga sangat diharapkan. Namun banyak dari anak anak mereka biasanya kurang menampilkan minat dan prestasi yang diharapkan.


Milk and Cookies Parents-(ORTU IDEAL)


Kelompok ini merupakan kelompok orangtua yang memiliki masa kanak-kanak yang bahagia, yang memiliki kehidupan masa kecil yang sehat dan manis. Mereka cenderung menjadi orangtua yang hangat dan menyayangi anak-anaknya dengan tulus. Mereka juga sangat peduli dan mengiringi tumbuh kembang anak-anak mereka dengan penuh dukungan.


Kelompok ini tidak berpeluang menjadi oraugtua yang melakukan "miseducation" dalam merawat dan mengasuh anak-anaknva. Mereka memberikan lingkungan yang nyaman kepada anak-anaknya dengan penuh perhatian, dan tumpahan cinta kasih yang tulus sebagai orang tua.Mereka memenuhi rumah tangga mereka dengan buku-buku, lukisan dan musik yang disukai oleh anak-anaknya. Mereka berdiskusi di ruang makan, bersahabat dan menciptakan lingkungan yang menstimulasi anak-anak mereka untuk tumbuh mekar segala potensi dirinya. Anak-anak mereka pun meninggalkan masa kanak-kanak dengan penuh kenangan indah yang menyebabkan. Kehangatan hidup berkeluarga menumbuhkan kekuatan rasa yang sehat pada anak untuk percaya diri dan antusias dalam kehidupan belajar. Kelompok ini merupakan kelompok orangtua yang menjalankan tugasnya dengan patut kepada anak-anak mereka. Mereka bcgitu yakin bahwa anak membutuhkan suatu proses dan waktu untuk dapat menemukan sendiri keistimewaan yang dimilikinya.


Dengan kata lain mereka percaya bahwa anak sendirilah yang akan menemukan sendiri kekuatan didirinya. Bagi mereka setiap anak adalah benar-benar seorang anak yang hebat dengan kekuatan potensi yang juga berbeda dan unik!


Kamu harus tahu bahwa tiada satu pun yang lebih tinggi, atau lebih kuat, atau lebih baik, atau pun lebih berharga dalam kehidupan nanti daripada kenangan indah - terutama kenangan manis di masa kanak-kanak. Kamu mendengar banyak hal tentang pendidikan, namun beberapa hal yang indah, kenangan berharga yang tersimpan sejak kecil adalah mungkin itu pendidikan yang terbaik. Apabila seseorang menyimpan banyak kenangan indah di masa kecilnya, maka kelak seluruh kehidupannya akan terselamatkan. Bahkan apabila hanya ada satu saja kenangan indah yang tersiampan dalam hati kita, maka itulah kenangan yang akan memberikan satu hari untuk keselamatan kita" (destoyevsky' s brothers karamoz)


PERSPEKTIF SEKOLAH YANG MENGKARBIT ANAK


Kecenderungan sekolah untuk melakukan pengkarbitan kepada anak didiknya juga terlihat jelas. Hal ini terjadi ketika sekolah berorientasi kepada produk daripada proses pembelajaran. Sekolah terlihat sebagai sebuah "Industri" dengan tawaran-tawaran menarik yang mengabaikan kebutuhan anak. Ada program akselerasi, ada program kelas unggulan. Pekerjaan rumah yang menumpuk. Tugas-tugas dalam bentuk hanya lembaran kerja. Kemudian guru-guru yang sibuk sebagai "Operator kurikulum" dan tidak punya waktu mempersiapkan materi ajar karena rangkap tugas sebagai administrator sekolah. Sebagai guru kelas yang mengawasi dan mengajar terkadang lebih dari 40 anak, guru hanya dapat menjadi "pengabar isi buku pelajaran" ketimbang menjalankan fungsi edukatif dalam menfasilitasi pembelajaran. Di saat-saat tertentu sekolah akan menggunakan "mesin-mesin dalam menskor" capaian prestasi yang diperoleh anak setelah diberikan ujian berupa potongan-potongan mata pelajaran. Anak didik menjadi dimiskinkan dalam menjalani pendidikan di sekolah. Pikiran mereka diforsir untuk menghapalkan atau melakukan tugas-tugas yang tidak mereka butuhkan sebagai anak. Manfaat apa yang mereka peroleh jika guru menyita anak membuat bagan organisasi sebuah birokrasi? Manfaat apa yang dirasakan anak jika mereka diminta membuat PR yang menuliskan susunan kabinet yang ada di pemerintahan? Manfaat apa yang dimiliki anak jika ia disuruh menghapal kalimat-kalimat yang ada di dalam buku pelajaran? Tumpulnya rasa dalam mencerna apa yang dipikirkan oleh otak dengan apa yang direfleksikan dalam sanubari dan perilaku-perilaku keseharian mereka sebagai anak menjadi semakin senjang. Anak-anak tahu banyak tentang pengetahuan yang dilatihkan melalui berbagai mata pelajaran yang ada dalam kurikulum persekolahan, namun mereka bingung mengimplementasikan dalam kehidupan nyata. Sepanjang hari mereka bersekolah di sekolah untuk sekolah? dengan tugas-tugas dan PR yang menumpuk .... Namun sekolah tidak mengerti bahwa anak sebenarnya butuh bersekolah untuk menyongsong kehidupannya! Lihatlah, mereka semua belajar dengan cara yang sama. Membangun 90 % kognitif dengan 10 % afektif. Paulo Freire mengatakan bahwa sekolah telah melakukan "pedagogy of the oppressed" terhadap anak-anak didiknya. Dimana guru mengajar, anak diajar, guru mengerti semuanya dan anak tidak tahu apa-apa, guru berpikir dan anak dipikirkan, guru berbicara dan anak mendengarkan, guru mendisiplin dan anak didisiplin, guru memilih dan mendesakkan pilihannya dan anak hanya mengikuti, guru bertindak dan anak hanya membayangkan bertindak lewat cerita guru, guru memilih isi program dan anak menjalaninya begitu saja, guru adalah subjek dan anak adalah objek dari proses pembelajaran (Freire, 1993). Model pembelajaran banking system ini dikritik habis-habisan sebagai masalah kemanusiaan terbesar. Belum lagi persaingan antar sekolah. dan persaingan ranking wilayah....


Mengkompetensi Anak--- merupakan " KETIDAKPATUTAN PENDIDIKAN ?"


Anak adalah anugrah Tuhan... sebagai hadiah kepada semesta alam, tetapi citra anak dibentuk oleh sentuhan tangan-tangan manusia dewasa yang bertanggungjawab. "(Nature versus Nurture) bagaimana ?" Karena ada dua pengertian kompetensi.


Kompetensi yang datang dari kebutuhan di luar diri anak (direkayasa oleh orang dewasa) atau kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dari dalam diri anak sendiri. Sebagai contoh adalah konsep kompetensi yang dikemukakan oleh John Watson (psikolog) pada tahun 1920 yang mengatakan bahwa bayi dapat ditempa menjadi apapun sesuai kehendak kita - sebagai komponen sentral dari konsep kompetensi. Jika bayi-bayi mampu jadi pembelajar, maka mereka juga dapat dibentuk melalui pembelajaran dini.


Kata-kata Watson yang sangat terkenal adalah sebagai berikut : "Give me a dozen healthy infants, well formed and my own special world to bring them up in, and I'll guarantee you to take any one at random and train him to become any type of specialist I might select -- doctor, lawyer, artist, merchant chief and yes, even beggar and thief regardless of this talents, penchants, tendencies, vocations, and race of his ancestors "


Pemikiran Watson membuat banyak orang tua melahirkan "intervensi dini" setelah mereka melakukan serangkaian tes Inteligensi kepada anak-anaknya.


Ada sebuah kasus kontroversi yang terjadi di Institut New Jersey pada tahun 1979. Dimana guru-guru melakukan serangkaian program tes untuk mengukur "Kecakapan Dasar Minimum (Minimum Basic Skill)" dalam mata pelajaran membaca dan matematika. Hasil dari pelaksanaan program inidilaporkan kolomnis pendidikan Fred Hechinger kepada New York Times sebagai berikut : "The improvement in those areas were not the result of any magic program or any singular teaching strategy, they were... simply proof that accountability is crucial and that, in the past five years, it has paid off in New Yersey"


Juga belajar dari biografi tiga orang tokoh legendaris dunia seperti Eleanor Roosevelt, Albert Einstein dan Thomas Edison, yang diilustrasikan sebagai anak-anak yang bodoh dan mengalami keterlambatan dalam akademik ketika mereka bersekolah di SD kelas rendah. semestinya kita dapat menyimpulkan bahwa pendidikan dini sangat berbahaya jika dibuatkan kompetensi - kompetensi perolehan pengetahuan hanya secara kognitif.


Oleh karena hingga hari ini sekolah belum mampu menjawab dan dapat menampilkan kompetensi emosi sosial anak dalam proses pembelajaran. Pendidikan anak seutuhnya yang terkait dengan berbagai aspek seperti emosi, sosial, kognitif pisik, dan moral belum dapat dikemas dalam pembelajaran di sekolah secara terintegrasi. Sementara pendidikan sejati adalah pendidikan yang mampu melibatkan berbagai aspek yang dimiliki anak sebagai kompetensi yang beragam dan unik untuk dibelajarkan. Bukan anak dibelajarkan untuk di tes dan di skor saja!. Pendidikan sejati bukanlah paket-paket atau kemasan pembelajaran yang berkeping-keping, tetapi bagaimana secara spontan anak dapat terus menerus merawat minat dan keingintahuan untuk belajar. Anak mengenali tumbuh kembang yang terjadi secara berkelangsungan dalam kehidupannya. Perilaku keingintahuan - "curiosity" inilah yang banyak tercabut dalam sistem persekolahan kita.


Akademik Bukanlah Keutuhan Dari Sebuah Pendidikan!. "Empty Sacks will never stand upright" --- George Eliot


Pendidikan anak seutuhnya tentu saja bukan hanya mengasah kognitif melalui kecakapan akademik semata! Sebuah pendidikan yang utuh akan membangun secara bersamaan, pikiran, hati, pisik, dan jiwa yang dimiliki anak didiknya. Membelajarkan secara serempak pikiran, hati. dan pisik anak akan menumbuhkan semangat belajar sepanjang hidup mereka. Di sinilah dibutuhkannya peranan guru sebagai pendidik akademik dan pendidik sanubari "karakter". Dimana mereka mendidik anak menjadi "good and smart " terang hati dan pikiran


Sebuah pendidikan yang baik akan melahirkan "how learn to learn" pada anak didik mereka. Guru-guru yang bersemangat memberi keyakinan kepada anak didiknya bahwa mereka akan memperoleh kecakapan berpikir tinggi, dengan berpikir kritis, dan cakap memecahkan masalah hidup yang mereka hadapi sebagai bagian dari proses mental. Pengetahuan yang terbina dengan baik yang melibatkan aspek kognitif dan emosi, akan melahirkan berbagai kreativitas.


Leonardo da Vinci seorang pelukis besar telah menghabiskan waktunya berjam-jam untuk belajar anatomi tubuh manusia. Thomas Edison mengatakan bahwa "genius is 1 percent inspiration and 99 percent perspiration ".


Semangat belajar "encourige" tidak dapat muncul tiba-tiba di diri anak. Perlu proses yang melibatkan hati, kesukaan dan kecintaan belajar. Sementara di sekolah banyak anak patah hati karena gurunya yang tidak mencintai mereka sebagai anak. Selanjutnya misi sekolah lainnya yang paling fundamental adalah mengalirkan "moral litermy" melalui pendidikan karakter. Kita harus ingat bahwa kecerdasan saja tidak cukup. Kecerdasan plus karakter inilah tujuan sejati sebuah pendidikan (Martin Luther King, Jr ). lnilah keharmonisan dari pendidikan, bagaimana menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan, antara kecerdasan hati dan pikiran, antara pengetahuan yang berguna dengan perbuatan yang baik ....


PENUTUP


Mengembalikan pendidikan pada hakikatnya untuk menjadikan manusia yang terang hati dan terang pikiran "good and smart" merupakan tugas kita bersama. Melakukan reformasi dalam pendidikan merupakan kerja keras yang mesti dilakukan secara serempak, antara sekolah dan masyarakat, khususnya antara guru dan orangtua. Pendidikan yang ada sekarang ini banyak yang tidak berorientasi kepada kebutuhan anak sehingga tidak dapat memekarkan segala potensi yang dimiliki anak. Atau pun jika ada yang terjadi adalah ketidakseimbangan yang cenderung memekarkan aspek kognitif dan mengabaikan faktor emosi.


Begitu juga orangtua. Mereka berkecenderungan melakukan training dini kepada anak. Mereka ingin anak-anak mereka menjadi "SUPERKIDS". Inilah fenomena yang sedang trend akhir-akhir ini. Inilah juga awal dari lahirnya era anak-anak karbitan! Lihatlah nanti ketika anak-anak karbitan itu menjadi dewasa, maka mereka akan menjadi orang dewasa yang ke kanak-kanakan.

Read More..

Friday, October 06, 2006

Kerja itu cuma selingan, Untuk menunggu waktu shalat...

Ketika Pak Heru, atasan saya, memerintahkan untuk mencari klien yang bergerak di bidang interior, seketika pikiran saya sampai kepada Pak Azis. Meskipun hati masih meraba-raba, apa mungkin Pak Azis mampu membuat kios internet, dalam bentuk serupa dengan anjungan tunai mandiri dan dari kayu pula, dengan segera saya menuju ke bengkel workshop Pak Azis.


Setelah beberapa kali keliru masuk jalan, akhirnya saya menemukan bengkel Pak Azis, yang kini ternyata sudah didampingi sebuah masjid. Pak Azis pun tampak awet muda, sama seperti dulu, hanya pakaiannya yang sedikit berubah. Kali ini dia selalu memakai kopiah putih. Rautnya cerah, fresh, memancarkan kesan tenang dan lebih santai. Beungeut wudhu-an ( wajah sering wudhu), kata orang sunda. Selalu bercahaya.


Hidayah Allah ternyata telah sampai sejak lama, jauh sebelum Pak Azis berkecimpung dalam berbagai dinamika kegiatan Islam. Hidayah itu bermula dari peristiwa angin puting-beliung, yang tiba-tiba menyapu seluruh atap bengkel workshop-nya, pada suatu malam kira-kira lima tahun silam. "Atap rumah saya tertiup angin sampai tak tersisa satupun. Terbuka semua." cerita Pak Azis."Padahal nggak ada hujan, nggak ada tanda-tanda bakal ada angin besar. Angin berpusar itupun cuma sebentar saja."


Batin Pak Azis bergolak setelah peristiwa itu. Walau uang dan pekerjaan masih terus mengalir kepadanya, Pak Azis tetap merasa gelisah, stres & selalu tidak tenang. "Seperti orang patah hati, Ndra. Makan tidak enak, tidur juga susah."cerita Pak Azis lagi.


Lama-kelamaan Pak Azis menjadi tidak betah tinggal di rumah dan stres. Padahal, sebelum kejadian angin puting-beliung yang anehnya hanya mengenai bengkel workshop merangkap rumahnya saja, Pak Azis merasa hidupnya sudah sempurna. Dari desainer grafis hingga jadi arsitek. Dengan keserbabisaannya itu, pak Azis merasa puas dan bangga, karena punya penghasilan tinggi. Tapi setelah peristiwa angin puting-beliung itu, pak Azis kembali bangkrut, beliau bertanya dalam hati : "apa sih yang kurang" apa salahku " ?


Akhirnya pak Azis menekuni ibadah secara mendalam "Seperti musafir atau walisongo, saya mendatangi masjid-masjid di malam hari. Semua masjid besar dan beberapa masjid di pelosok Bandung ini, sudah pernah saya inapi." Setahun lebih cara tersebut ia jalani, sampai kemudian akhirnya saya bisa tidur normal, bisa menikmati pekerjaan dan keseharian seperti sediakala.


"Bahkan lebih tenang dan santai daripada sebelumnya." "Lebih tenang ? Memang Pak Azis dapet hikmah apa dari tidur di masjid itu?" "Di masjid itu 'kan tidak sekedar tidur, Ndra. Kalau ada shalat malam, kita dibangunkan, lalu pergi wudhu dan tahajjud. Karena terbiasa, tahajjud juga jadi terasa enak. Malah nggak enak kalau tidak shalat malam, dan shalat-shalat wajib yang lima itu jadi kurang enaknya, kalau saya lalaikan. Begitu, Ndra."


"Sekarang tidak pernah terlambat atau bolong shalat-nya, Pak Azis ?" "Alhamdulillah. Sekarang ini saya menganggap bhw yg utama itu adalah shalat. Jadi, saya dan temen-temen menganggap kerja itu cuma sekedar selingan aja."


"Selingan ?" "Ya, selingan yang berguna. Untuk menunggu kewajiban shalat, Ndra." Untuk beberapa lama saya terdiam, sampai kemudian adzan ashar mengalun jelas dari masjid samping rumah Pak Azis. Pak Azis mengajak saya untuk segera pergi mengambil air wudhu, dan saya lihat para pekerjanyapun sudah pada pergi ke samping rumah, menuju masjid. Bengkel workshop itu menjadi lengang seketika. Sambil memandang seluruh ruangan bengkel, sambil berjalan menuju masjid di samping workshop, terus terngiang-ngiang di benak saya : "Kerja itu cuma selingan, Ndra. Untuk menunggu waktu shalat..."


Sepulangnya dari tempat workshop, sambil memandang sibuknya lalu lintas di jalan raya, saya merenungi apa yang tadi dikatakan oleh Pak Azis. Sungguh terenyuh saya, bahwa setelah perenungan itu, saya merasa sebagai orang yang sering berlaku sebaliknya. Ya, saya lebih sering menganggap shalat sebagai waktu rehat, cuma selingan, malah saya cenderung lebih mementingkan pekerjaan kantor. Padahal sholat yang akan bantu kita nantinya...(sungguh saya orang yang merugi..)


Kadang-kadang waktu shalat dilalaikan sebab pekerjaan belum selesai, atau rapat dengan klien dirasakan tanggung untuk diakhiri. Itulah penyebab dari kegersangan hidup saya selama ini. Saya lebih semangat dan habis-habisan berjuang meraih dunia, daripada mempersiapkan bekal terbaik untuk kehidupan kekal di akhirat nanti, padahal dunia ini akan saya tinggalkan..juga ..........kenapa saya begitu bodoh..


Saya lupa, bahwa shalat adalah yang utama. Mulai saat itu saya berjanji untuk mulai shalat di awal waktu. Kalau Anda tidak mengirimkan email ini ke temen Anda..ya ga papa sih. Cuma kalo dikirim mungkin ada gunanya bagi mereka gitu loh.

Read More..

Monday, August 14, 2006

Kebohongan Hamid Awaluddin

Luhur Hertanto - detikcom


Banda Aceh - Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin mengakui dirinya "berbohong" saat perundingan penyusunan draft MoU Helsinki. Korban kebohongannya adalah Perdana Menteri GAM Malik Mahmud.


"Saya berbohong untuk mengambil hati bapak. Ini pengakuan pertama saya buat bapak," kata Hamid sambil tersenyum lebar ke arah Malik Mahmud yang duduk di seberangnya.


Pengakuan jujur Hamid diungkapkan dalam pertemuan warga Aceh Tengah dengan para tokoh perundingan MoU Helsinki. Acara berlangsung di Gelangggang Olah Seni Takengon, Aceh Tengah, Minggu (13/8/2006) malam.


Kebohongan yang ia maksud terjadi pada salah satu sesi awal perundingan di Helsinki. Ketika itu Hamid kepada Malik Mahmud mengaku, peci yang ia kenakan merupakan titipan dari salah satu tokoh GAM, Sofyan Ibrahim Tiba.


Ia mendapatkan peci itu saat mengadakan kunjungan ke LP Aceh dimana Sofyan Tiba menjalani hukuman.


Sofyan yang mendengar Hamid akan menjadi Pimpinan Rombongan Pemerintah RI menitipkan peci sambil berkata, "Peci ini tolong tunjukkan kepada pemimpin kami di Eropa. Ini menunjukan kesungguhan dukungan saya pada proses perdamaian".


"Kalau perdamaian telah tercapai tolong peci ini dikembalikan," kata Sofyan seperti ditirukan Hamid.


Sesaat bertemu Malik Mahmud dia menyampaikan pesan itu sambil menambahkan dia menyesal tidak bisa mengembalikan peci itu karena Sofyan Ibrahim Tiba ikut tewas dilanda tsunami.


"Pertemuan saya dengan Tiba memang benar terjadi. Tapi beliau tidak pernah menitipkan pecinya kepada saya," katanya.


Hadirin yang mendengar pengakuan tertawa terbahak-bahak sementara Malik Mahmud dan tokoh GAM yang hadir seperti Muzakir Manaf dan Zaini Abdullah serta Presiden Crisis Management Inistiative Martti Ahtitisaari geleng-geleng kepala mendengarkannya.


Kata Hamid, Malik Mahmud sangat tersentuh dengan cerita bohongnya itu. Sejak itu secara pribadi ia dan Malik Mahmud menjadi lebih dekat. Malik Mahmud pun sering mengajak Hamid berjalan menyusuri sungai di Helsinki untuk menenangkan Hamid yang terkadang emosinya terpancing dalam perundingan.


"Anda kan masih muda biasanya emosi mudah terpancing. Tolong anak buah saya yang berbicara keras tadi dimaafkan. Orangnya memang begitu jalau bicara tapi hatinya baik," kata Hamid menirukan ucapan Malik.


Sejak saat itulah, kata, Hamid perundingan berjalan makin kondusif dan lancar. Perbedaan kedua belah pihak dapat dicarikan jalan tengahnya hingga kedua belah pihak sama-sama menang tanpa ada salah satu pihak yang dirugikan.



"Sebuah contoh yang bisa ditiru .... cerdik sekali sang menteri kita ini"

Read More..

Friday, August 11, 2006

Masih tentang hafidz

Dari Mailing List (oleh Chasan Aroma Abdullah)


Namanya Muhammad Husain Tabatabai. Dalam usianya yang baru lima tahun (sekarang sih, mungkin 13 thn-an), dia sudah menghapal seluruh isi Al Quran, plus dengan artinya. Bak komputer, ia mampu menyebutkan ayat pertama dari setiap halaman Al Quran, baik berurutan dari depan ke belakang, atau dari belakang ke depan. Dia mampu membacakan ayat-ayat dalam satu halaman secara mundur (dari ayat terakhir hingga ayat pertama). Dia mampu menjawab pertanyaan "Apa bunyi ayat dari surat sekian, ayat sekian? " atau sebaliknya, "Ayat ini berasal dari surat mana, ayat berapa?" Dia bisa menjawab pertanyaan tentang topik-topik ayat, misalnya "Sebutkan semua ayat dalam Al Quran yang berhubungan dengan Isa bin Maryam." Pada usia enam tahun, dia mendapat gelar Dr. HC dari sebuah universitas Islam di London.


Ketika saya mengandung Kirana, saya dan suami telah bercita-cita memasukkan anak kami ke Jamiatul Quran, sebuah sekolah hapalan Quran untuk anak-anak yang didirikan oleh ayahanda Muhammad Husain Tabatabai, setelah beliau berhasil mendidik anaknya menjadi hafiz Quran. Akhirnya, ketika Kirana berumur empat tahun, cita-cita itu tercapai. Sejak empat bulan yang lalu, Kirana mulai belajar di Jamiatul Quran. Inilah sekelumit cerita tentang sekolah itu:


Anak-anak balita yang masuk ke sekolah ini, tidak disuruh langsung menghapal juz'amma, melainkan setiap kali datang, diperlihatkan gambar kepada mereka, misalnya, gambar anak lagi cium tangan ibunya, (di rumah, anak disuruh mewarnai gambar itu). Lalu, guru cerita tentang gambar itu (jadi anak harus baik…dll). Kemudian, si guru mengajarkan ayat "wabil waalidaini ihsaana/Al Isra:23" dengan menggunakan isyarat (kayak isyarat tuna rungu), misalnya, "walidaini", isyaratnya bikin kumis dan bikin kerudung di wajah (menggambarkan ibu dan ayah). Jadi, anak-anak mengucapkan ayat itu sambil memperagakan makna ayat tersebut. Begitu seterusnya (satu pertemuan hanya satu atau dua ayat yang diajarkan). Hal ini dilakukan selama 4 sampai 5 bulan. Setelah itu, mereka belajar membaca, dan baru kemudian mulai menghapal juz'amma.


Suasana kelas juga semarak banget. Sejak anak masuk ke ruang kelas, sampai pulang, para guru mengobral pujian-pujian (sayang, cantik, manis, pintar…dll) dan pelukan atau ciuman. Tiap hari (sekolah ini hanya 3 kali seminggu) selalu ada saja hadiah yang dibagikan untuk anak-anak, mulai dari gambar tempel, pensil warna, mobil-mobilan, dll.


Habis baca doa, anak-anak diajak senam, baru mulai menghapal ayat. Itupun, sebelumnya guru mengajak ngobrol dan anak-anak saling berebut memberikan pendapatnya. (Sayang Kirana karena masalah bahasa, cenderung diam, tapi dia menikmati kelasnya). Setelah berhasil menghapal satu ayat, anak-anak diajak melakukan berbagai permainan.


Oya, para ibu juga duduk di kelas, bersama anak-anaknya. Kelas itu durasinya 90 menit .


Hasilnya? Wah, bagus banget! Ketika melihat saya membuka keran air terlalu besar, Kirana akan nyeletuk, "Mama, itu israf (mubazir)!" (Soalnya, gurunya menerangkan makna surat Al A'raf :31 "kuluu washrabuu walaatushrifuu/makanlah dan minumlah, dan jangan israf/berlebih-lebihan). Waktu dia lihat TV ada polisi mengejar-ngejar penjahat, dia nyeletuk "Innal hasanaat yuzhibna sayyiaat/ Sesungguhnya kebaikan akan mengalahkan kejahatan" (Hud:114). Teman saya mengeluh(dengan nada bangga) bahwa tiap kali dia ngobrol dgn temannya ttg orang lain, anaknya akan nyeletuk "Mama, ghibah ya?" (soalnya, dia sudah belajar ayat "laa yaghtab ba'dhukum ba'dhaa"). Anak saya (dan anak-anak lain, sesuai penuturan ibu-ibu mereka), ketika sendirian, suka sekali mengulang-ulang ayat-ayat itu tanpa perlu disuruh.


Ayat-ayat itu seolah-olah menjadi bagian dari diri mereka. Mereka sama sekali tidak disuruh pakai kerudung. Tapi, setelah diajarkan ayat tentang jilbab, mereka langsung minta sama ibunya untuk dipakaikan jilbab. Anak saya, ketika ingkar janji (misalnya, janji tidak main keluar lama-lama, ternyata mainnya lama), saya ingatkan ayat "limaa taquuluu maa laa taf'alun" …dia langsung bilang "Nanti nggak gitu lagi Ma…!" Akibatnya, jika saya mengatakan sesuatu dan tidak saya tepati, ayat itu pula yang keluar dari mulutnya!


Setelah bertanya pada pihak sekolah, baru saya tahu bahwa metode seperti ini tujuannya adalah untuk menimbulkan kecintaan anak-anak kepada Al Quran. Anak-anak balita itu di masa depan akan mempunyai kenangan indah tentang Al Quran. Di Iran, gerakan menghapal Quran untuk anak-anak kecil memang benar-benar digalakkan. Setiap anak penghapal Quran dihadiahi pergi haji bersama orangtuanya oleh negara dan setiap tahunnya ratusan anak kecil di bawah usia 10 tahun berhasil menghapal Al Quran (baik berasal dari Jamiatul Quran, maupun sekolah-sekolah lain). Salah satu tujuan Iran dalam hal ini (kata salah seorang guru) adalah untuk menepis isu-isu dari musuh-musuh Islam yang ingin memecah-belah umat muslim, yang menyatakan bahwa Quran-nya orang Iran itu lain daripada yg lain. Sepertinya, saya memang harus bersyukur bahwa Kirana memiliki kesempatan untuk bergabung dalam gerakan menghapal Quran ini.


(disalin dari: http://bundakirana.multiply.com/journal/item/10, tim rumah qur'ani)


Hmmmm .... jadi pengen juga masukkin Riva di sekolah itu.

Read More..

Thursday, August 10, 2006

OVA, hafidz belia

Ketika sebagian orang tidak yakin Imam Syafii hafal Alquran pada usia 10tahun, Durottul Muqoffa membuktikan kebenaran itu. Bocah kelahiran tahun 1998 itu malah sudah hafal Alquran 30 juz pada usia enam tahun. Ibu kandungnya, Mundasah menuturkan, mulai melatih Ova, panggilan gadis kecil itu pada usia tiga setengah tahun.


''Ya kami biasakan kalau bermain-main bersama teman lainnya sambil menghafal surat-surat pendek. Mau tidur menghafal lagi, bangun tidur menghafal lagi. Jalan-jalan, sehari-hari tidak berhenti berhadapan dengan Alquran,'' katanya.


Ova menjadi kafilah terkecil yang mewakili Jawa Tengah di cabang tartil golongan anak-anak puteri di MTQ Nasional XXI Kendari, Sulawesi Tenggara. Sejak dilepas Wagub Ali Mufiz di Masjid Agung Jateng, Jalan Gajahraya Semarang, ia menjadi perhatian banyak orang.


''Semula kami tidak yakin bocah sebelia itu sudah hafal Quran 30 juz. Namun setelah di-tashih berkali-kali dengan membuka sembarang halaman dari Kitab Suci Alquran, kami yakin Ova memang hafizah (penghafal Quran) pada umur yang sangat dini,'' tutur KH Abdullah Hanif AlHafidz. Tidak hanya Ny Hj Zaimatun Ali Mufiz yang gemas melihat Ova, Ny Hj Effi Mardiyanto, juga terkagum-kagum melihat kemampuan Ova.


Meski dia belum berhasil keluar sebagai juara, ia telah menunjukkan kebesaran Tuhan betapa Alquran yang 30 juz itu mampu dihafal oleh bocah yang kini usianya menginjak delapan tahun.


Andai saja pada saat tampil di mimbar tilawah kesehatannya dalam kondisi prima, mungkin ia bisa menjadi juara. ''Karena saat Ova tampil tidak sehat sehingga bacaannya menjadi terganggu,'' ujar Sekretaris LPTQ Jateng Drs H Moh Ahyani.


Mundasah, ibunya yang tampil di cabang tahfidz golongan 20 juz putri tampil sebagai hafizah terbaik II. Ketika ditanya bagaimana mungkin bocah sekecil itu mampu menghafal Alquran 30 juz? jawabannya mungkin karena ketelatenan kedua orang tuanya dan lingkungan yang mendukungnya.


Telaten


Selain ibunya yang hafizah, ayahnya Kiai Sulaiman juga seorang hafiz yang memimpin Pondok Pesantren Tahfidzul Quran (PPTQ) Al-Furqon di Dusun Karanganyar, Desa Sedan, Rembang. Kakak kandungnya, Zumrotul Lutfiyah, 11 tahun juga sudah hafal Alquran 30 juz.


''Tidak ada resep apa-apa kok. Ya hanya harus telaten nyimak saja,'' jelas Mundasah yang alumnus Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Kauman Semarang asuhan almarhum KH Abdullah Umar. Meski sekarang Ova berumur delapan tahun, ia masih mempunyai empat adik yang kecil-kecil. Yaitu Siti Inayatul Baroroh, Mohammad Masadurrofi, Samiyatul, dan Mohammad Muzammil. "Seharusnya anak kami tujuh. Yang mbarep Mun'im meninggal pada saat masih bayi," ungkapnya.


Awalnya, Ova diajari mengaji menggunakan jilidan dan sekolah di Bustanul Mujawwidin. Mungkin karena bakat yang cerdas sehingga ia dengan cepat bisa menguasai ilmu yang diberikan ayah dan ibunya. "Nama Durrotu Muqoffa sendiri kami peroleh dari KH Maemun Zubair, Pengasuh Pesantren Al-Anwar, Sarang Rembang," tandasnya. Jika anak-anak seusia dia bermain dan tidur ditemani boneka, Si Ova sehari-harinya ditemani Kitab Suci Alquran. Memang keajaiban dunia.

Read More..
Boikot McDonalds

Boikot McDonalds


Apakah boikot ini bakalan berhasil?


Oh tentu! Salah satu perusahaan tersulit diboikot adalah McDonalds. McDonalds baru saja mengumumkan penutupan operasinya di Timur-Tengah karena menurunnya penjualan secara drastic akibat langsung dari aksi boikot (Oktober 2002), dan hal ini menjadikan Greenberg dicopot dari jabatannya sebagai Pimpinan dan CEO (Desember 2002). Sejak diluncurkannya kampanye boikot produk-produk Israel, 2 dari 6 McDonalds di Yordania gulung tikar, penjualan mereka merosot tajam. Di Mesir, McDonalds memutuskan untuk mengubah brand namanya menjadi Manfoods, sebagai upaya untuk menghindari boikot. Hal itu tidak berpengaruh dan polisi Mesir diperintahkan berjaga-jaga di pintu masuk restoran McDonalds setelah terjadi insiden pelemparan batu oleh massa.Total 175 restoran McDonalds akan ditutup dengan kerugian mencapai $350 juta. Menghadapi tekanan boikot seperti yang dialami


perusahaan raksasa seperti McDonalds, perusahaan-perusaha an yang lebih kecil pendukung Israel merasa lelah dan semakin takut dijadikan sasaran boikot. Di tengah himbauan untuk memboikot Amazon.com, toko buku di internet Amazon.com menghentikan asosiasinya dengan Jerussalem Post (Nov 2002). Amazon.com menyatakan bahwa Jerussalem Post menyumbangkan sebagian keuntungan yang didapatnya dari kerjasamanya dnegan Amazon.com untuk para tentara Israel yang pulang ke rumah setelah melakukan pembantaian dan tindakan pelanggaran HAM di wilayah pendudukan. Iklan yang mereka buat, di seluruh halamannya tertulis "Beli Amazon.com & Dukung Israel". Iklan ini menuai banyak kritikan. Amazon.com lalu memutus hubungannya dengan Jerussalem Post, meminta mereka menarik iklan itu dari peredaran dan berjanji untuk tidak mengambil keuntungan lagi darinya.


McDonalds adalah "partner corporate utama" Jewish United Fund. Dengan kata lain, Jewis United Fund "terus memberikan bantuan kepada militer Amerika, ekonomi serta dukungan diplomatic kepada Israel; mengawasi dan jika diperlukan menanggapi pemberitaan seputar Israel". Pemimpin dan CEO McDonalds, Jack M. Greenberg juga merupakan direktur kehormatan Mejelis Perdagangan dan Industri Amerika-Israel.


Perusahaan-perusahaa n lain yang benci akan perlakuan Israel terhadap Palestina kini aktif melakukan boikot.



Pada Mei 2002 sebuah perusahaan ekspor suku cadang kendaraan milik AS menolak berbisnis dengan Israel. Dalam sebuah balasan terhadap pesanan pembelian dari Israel, John Harris, yang mewakili Texas Automotive Export menulis :"Kami harus menginformasikan pada anda bahwa untuk saat ini Texas Export tidak akan berbisnis dengan warga Negara Israel. Kami meminta anda untuk mengendalikan manuver militer Negara anda dan menghentikan penindasan terhadap orang-orang Palestina," tulis John Harris dalam surat itu. "Negara anda telah kehilangan kehormatan sebagai anggota dari dunia yang beradab," bunyi akhir surat itu.Kesuksesan gerakan boikot ini telah membuat pemerintah AS dan Israel khawatir. Keduanya takut perusahaan-perusaha an ini akan meninggalkan Israel. AS kemudian mengancam akan mendenda


perusahaan-perusaha an AS yang ambil bagian dalam gerakan boikot.



Departemen Perdagangan AS sudah mengeluarkan lebih dari $26 juta untuk membatalkan lisensi ekspor bagi perusahaan-perusaha an yang ketahuan mendukung gerakan boikot. Betapa "demokratis" dan "toleran" sekali pemerintah AS dalam menentukan siapa akan bernisnis dengan siapa!


---------------------------------


Mulai 10 Rajab, Masyarakat Saudi Mulai Gerakan Boikot Produk AS


Selasa, 1 Agu 06 15:33 WIB


Selain sikap resmi kerajaan Saudi Arabia yang mengkritik aksi Hizbullah di Libanon, kalangan masyarakat Saudi saat ini sedang intensif menyebarkan kampanye melalui sms dan internet untuk memberi dukungan kepada Palestina dan Libanon. Isi kampanye itu, intensifkan senjata berupa pemboikotan produk Amerika mulai tanggal 10 Rajab bertepatan dengan hari Jumat, 4 Agustus 2006.


Aksi ini tentu untuk menekan AS yang terang-terangan masih tetap mendukung kegilaan Zionis Israel. Di samping itu, isi kampanye itu juga menyebutkan ajakan agar kaum Muslimin banyak membaca surat Al-Fath dan berdo'a kepada Allah swt untuk menolong mujahidin di Palestina dan Libanon.


Di antara isi sms itu berbunyi, "Satu riyal yang Anda belanjakan untuk produk AS, adalah satu butir peluru yang ditembakkan ke jantung rakyat Libanon atau Palestina. Jika pemerintah tidak bersikap tegas, maka pemboikotanlah senjata kita... "


Sementara sms lain berbunyi, "Boikot produk AS sejak tanggal 10 Rajab (Jum'at pekan ini). Boikot, Berjihadlah dengan menyebarkan pesan ini..." Tentang pilihan tanggal 10 Rajab sebagai tanggal awal pemboikotan, menurut Khalid Sulaiman, seorang warga yang turut menyebarkan pesan sms tersebut mengatakan, tak ada alasan khusus dari pemilihan tanggal itu. "Sebab menentukan tanggal awal pemboikotan itu adalah upaya untuk memobilisir massa yang lebih luas pada tanggal tersebut. Kami ingin menjadikan hari itu sebagai moment aksi rakyat sebagai pengganti aksi puncak negara Arab yang gagal dalam menyusun kesepakatan yang satu dalam menyikapi masalah Libanon dan Palestina," katanya.


Menurut warga Saudi itu lagi, aksi pemboikotan ini akan dilakukan dengan simbol "Untuk Palestina dan Libanon, Boikot AS". Ia juga mengatakan, "Setiap kali terjadi peperangan terhadap rakyat Palestina dan Irak, suara pemboikotan ini muncul tapi kemudian pupus dimakan waktu."


Shalih Rabian, seorang dosen ilmu komunikasi di Fakultas Dakwah Universitas Malik Saud, mengatakan bahwa aksi pemboikotan ini adalah jawaban rakyat untuk mendukung perlawanan Islam Hizbullah dan Hamas yang kini tengah melawan Zionis Israel. Ini juga jawaban atas sikap dunia yang tidak bertindak apapun terhadap aksi pembantaian di Israel.



"Pemboikotan adalah senjata efektif yang bisa memaksa negara-negara itu untuk mengambil tindakan lebih tegas terhadap penderitaan yang terjadi di dunia Islam," ujarnya. Seruan-seruan seperti ini dilakukan secara berantai, juga untuk menghimpun dana dukungan untuk Libanon. Sampai saat ini, menurut Islamonline, telah terkumpul dana lebih dari 120 juta riyal.

Read More..
Sana`a (ANTARA News) - Hari-hari pertama serangan Israel ke Lebanon, PM Israel Ehud Olmert menyamakan Sekjen Hizbullah, Sheikh Hassan Nasrallah, sebagai Osama Bin Ladin, pemimpin gerakan Al-Qaeda, sehingga perlu "dihabisi".


Pernyataan Olmert merupakan bagian dari perang urat syaraf untuk mengucilkan Hizbullah yang sejak lebih dari tiga tahun belakangan ini ikut menjadi "korban" perang melawan terorisme yang dilancarkan Amerika Serikat (AS).


Lewat payung PBB, negeri adikuasa itu dengan dukungan Barat yang memang menguasai badan dunia itu berhasil memasukkan gerakan perlawanan Hizbullah dalam "daftar hitam" gerakan terorisme.



Yang ditarget pemimpin negeri Zionis dari pernyataan itu adalah Hizbullah tidak ada bedanya dengan Al-Qaeda demi mendapatkan dukungan luas, terutama dari kalangan resmi dan publik Arab.



Selain itu, para petinggi negeri Yahudi itu juga ingin mendapatkan justifikasi untuk menghancurkan gerakan perlawanan yang ditakuti rakyat Israel itu. "Kartu" lainnya yang dipegang Tel Aviv adalah payung PBB melalui resolusi 1559.


Resolusi yang diadopsi pasca-terbunuhnya mantan PM Lebanon, Rafiq Hariri 14 Februari 2005 itu, antara lain berisikan perlunya melucuti senjata Hizbullah untuk mengedepankan kedaulatan negara di wilayah selatan negeri itu.


Tel Aviv berusaha menciptakan citra baru terhadap Hizbullah yang ditujukan kepada dunia Arab sebagai upaya "pemungkas" untuk menamatkan riwayat gerakan yang telah mempermalukan tentara Israel.


Pasukan negeri Zionis itu yang dilengkapi dengan persenjataan super canggih gagal "mengubur" Hizbullah sejak agresi tahun 1982 yang meluluhlantahkan Lebanon. Bahkan negara biadab Israel akhirnya terpaksa hengkang dari Lebanon Selatan pada Mei 2000.


Untuk menutup muka dari rasa malu terhadap warga Israel, para petinggi negeri penjajah ini menyatakan hengkang dari daerah pendudukan di Lebanon Selatan sebagai pelaksanaan resolusi PBB nomor 425 yang menuntutnya keluar dari daerah Lebanon.


Padahal semua publik dunia mengetahui bahwa negeri Yahudi ini tidak sekalipun mentaati puluhan resolusi yang dikeluarkan badan dunia itu menyangkut penyelesaian konflik Arab-Israel. Satu-satunya yang dilaksanakan adalah resolusi 425 pada bulan mei 2000 karena kewalahan menghadapi perlawanan Hizbullah.


Karenanya tidak aneh, bila setiap ada kesempatan akan terus berusaha menguburkan gerakan tersebut, di antaranya lewat perang urat syaraf, termasuk dengan menyamakan Nasrallah dengan Bin Ladin saat eskalasi Lebanon yang saat ini telah memasuki minggu keempat.


Perbedaan mendasar


Kampanye Olmert yang ditujukan ke publik Arab itu dapat dipastikan akan gagal menuai hasil, akibat perbedaan mendasar antara Hizbullah dan gerakan perlawanan Arab lainnya, semisal Hamas di satu pihak dengan gerakan Al-Qaeda di pihak lain.


Di antara perbedaan mendasar yang mesti dicatat antara lain, gerakan perlawanan di Arab semisal Hizbullah dan juga Hamas adalah gerakan perlawanan sah yang dijamin oleh hukum internasional, karena bertujuan untuk mengenyahkan pendudukan asing.


Gerakan perlawanan tersebut juga organisasi resmi yang memiliki wakil-wakil rakyat di parlemen negara masing-masing. Hizbullah misalnya menguasai sekitar seperempat kursi parlemen Lebanon.


Hamas menguasai mayoritas kursi Lembaga Legislatif Palestina lewat proses demokrasi yang disebut-sebut sebagai yang paling jurdil di dunia Arab, sehingga diberikan wewenang penuh oleh Presiden, Mahmoud Abbas Abu Mazen, untuk membentuk pemerintahan sendiri.


Yang paling penting dicatat lagi adalah gerakan perlawanan semisal Hizbullah dan Hamas hanya melakukan aksi militernya di daerah pendudukan melawan pasukan penjajah Israel.


Meskipun AS secara terang-terang memberikan dukungan mutlak kepada Israel, baik politik terutama melalui puluhan vetonya di PBB maupun militer melalui pengiriman senjata canggih untuk mematikan perlawanan, gerakan itu tidak mengembangkan perlawanan ke luar dengan target kepentingan AS.


Kedua gerakan tetap komitmen untuk hanya melakukan perlawanan militer di daerah pendudukan dan hanya menargetkan satu negara saja, yakni Israel. Bom mati syahid yang dilakukan terhadap target sipil Israel merupakan reaksi logis dari kebrutalan sangat biadab Israel yang sering melakukan pembantaian warga sipil Arab.


Sikap komitmen gerakan-gerakan itulah yang membuat dunia Arab baik di tingkat resmi dan publik tetap mendukung gerakan perlawanan, walaupun telah masuk daftar hitam oleh sebagian dunia Barat.


Bahkan dunia Arab di tingkat resmi didukung negara-negara Islam lainnya, tetap menegaskan penolakan di forum-forum internasional yang menyamakan gerakan perlawanan sebagai gerakan terorisme.


Buka mata


Sedangkan gerakan Al-Qaeda pimpinan Sheikh Osama Bin Ladin adalah gerakan bawah tanah yang memiliki jaring-jaring di manca negara yang siap digerakkan untuk melakukan aksi tertentu di seluruh dunia, terutama ditujukan untuk target kepentingan Barat (AS).


Tidak seperti gerakan perlawanan Arab yang lahir di bumi ibu pertiwi masing-masing, Al-Qaeda, lahir di pengasingan dan target aksi bukan hanya dikhususkan kepada Barat, bahkan juga ke sejumlah negara Arab yang dituduh menjadi antek Barat.


Tujuan politis Al-Qaeda juga terkesan tidak jelas, sementara tujuan politis gerakan-gerakan perlawanan yang memiliki wakil-wakil di parlemen jelas, yaitu mengakhiri penjajahan yang dijamin oleh hukum dan konvesi internasional.


Karena itu, sangat logis bila gerakan semacam Hamas dan Al-Jihad Al-Islami di Palestina dan Hizbullah di Lebanon menolak tegas dikaitkan dengan Al-Qaeda. Para pemimpin gerakan tersebut menilai pengkaitan itu sebagai upaya untuk merusak citra perlawanan agar menimbulkan kesan gerakan terorisme di mata internasional.


Gerakan Al-Qaeda juga merekrut personel dari manca negara. Karenanya, baik Barat maupun tingkat resmi Arab dan dunia Islam umumnya sepakat memasukkan Al-Qaeda sebagai organisasi terorisme.


Kemunculan orang kedua Al-Qaeda, Ayman Al-Zawahiri, di tengah-tengah eskalasi Lebanon, lewat pernyataannya yang antara lain mengingatkan bahwa Al-Qaeda tidak akan berdiam diri atas aksi Israel di Palestina dan Lebanon, justeru merugikan perlawanan Arab.


"Kemunculan Al-Zawahiri di tengah eskalasi Israel di Lebanon dan Palestina justeru merugikan perlawanan Arab, karena akan menimbulkan kesan perlawanan ini punya kaitan dengan Al-Qaeda, padahal kenyataannya adalah sangat berseberangan dari segala sisi," ujar sejumlah pakar Arab.


Namun akhirnya, perkembangan eskalasi di Lebanon sedikitnya makin menegaskan akan perbedaan tersebut, terutama setelah Hizbullah berhasil mengubah taktik perlawanan dengan hanya memberikan reaksi terhadap aksi biadab Israel.


Publik dunia semakin melihat dengan nyata, pihak yang mana sebenarnya yang pantas disebut teroris yang telah membantai ratusan rakyat sipil. Apakah teror negara yang dilakukan Israel atau Hizbullah dan Hamas yang tidak mampu menimbulkan kehancuran dan pembantaian kecuali sekedar mempertahan diri?


Setelah publik dunia nikmat tidur dengan "dendangan" Israel tentang aksi "terorisme" gerakan Hammas dan Hizbullah, eskalasi Lebanon akhirnya telah membuka mata mereka tentang aksi terorisme sesungguhnya sekaligus menegaskan bahwa Hizbullah atau Hamas bukanlah Al-Qaeda. (*)


COPYRIGHT © 2006 ANTARA


6 Agustus 2006 14:7

Read More..

Thursday, August 03, 2006

What should I choose ?

That's the big question......


During my preparation to get training in Singapore for HDS, suddenly my manager shocking me with question I had to answer, saying "Where will you stand, hardware or software?". Well I currently doesn't have any answer for that .... cause I must choose one of that options. If I choose to hardware, I thought it will be useless cause someone is doing it for now, but if I choose software, I thought it was to complicated, managing OS, Database also another software to work with.


Why don't just ask another to get involved with software division?


Read More..

Thursday, July 20, 2006

HDS Training

Hmmm ... got good news ....


Kata Rudy sich mo disuruh berangkat ke Singapore lagi buat training Hitachi selama beberapa hari di bulan Agustus 2006( hmm ... what an interesting offer, Rud ... I'll take that chance). Lumayan khan bisa jalan-jalan gratis .... coba bayangin para selebritis kita yang pada jalan-jalan ke Singapore tapi pake biaya sendiri .... hehehe ....


Anyway agak grogi juga sich soalnya bahasa inggris gue ngga lancar-lancar amat, selain itu juga harus ikut ujian dari HDS nya yang kata orang-orang lumayan susah, soalnya dari kantor gue belum ada yang lulus test HDS (including my General Manager ... heheh).


Trus kalo dipikir-pikir lagi ternyata ada tujuan implisit di masalah traning ini .... kerjaan gue makin banyak donk .... selain megang server SuperMicro, Tape Backup ditambah lagi SAN Storage ini ... wah ... wah .... kayaknya sich harus minta kenaikan gji nich .... yah .. mudah-mudahan aja awal tahun depan gaji gue otomatis di naekin sama kantor ... I really hope so.


Read More..

Monday, June 26, 2006

GnomeBlog Installation on Fedora Core 5

yum install gnome-blog


Loading "installonlyn" plugin


Loading "downloadonly" plugin


Loading "fastestmirror" plugin


Loading "fedorakmod" plugin


Setting up Install Process


Setting up repositories


updates-debuginfo [1/10]


updates-debuginfo 100% |=========================| 951 B 00:00


extras-source [2/10]


extras-source 100% |=========================| 951 B 00:00


core [3/10]


core 100% |=========================| 1.1 kB 00:00


fc5-extras [4/10]


fc5-extras 100% |=========================| 951 B 00:00


updates-source [5/10]


updates-source 100% |=========================| 951 B 00:00


core-source [6/10]


core-source 100% |=========================| 951 B 00:03


extras-debuginfo [7/10]


extras-debuginfo 100% |=========================| 951 B 00:00


updates [8/10]


updates 100% |=========================| 951 B 00:00


core-debuginfo [9/10]


core-debuginfo 100% |=========================| 1.1 kB 00:00


extras [10/10]


extras 100% |=========================| 1.1 kB 00:00


Determining fastest mirrors


Reading repository metadata in from local files


primary.xml.gz 100% |=========================| 98 kB 01:07


updates-de: ################################################## 341/341


Added 53 new packages, deleted 26 old in 2.52 seconds


primary.xml.gz 100% |=========================| 555 kB 03:31


extras-sou: ################################################## 2349/2349


Added 141 new packages, deleted 62 old in 4.96 seconds


primary.xml.gz 100% |=========================| 111 kB 00:53


updates-so: ################################################## 382/382


Added 59 new packages, deleted 25 old in 1.20 seconds


primary.xml.gz 100% |=========================| 252 kB 02:56


extras-deb: ################################################## 1651/1651


Added 109 new packages, deleted 50 old in 4.46 seconds


primary.xml.gz 100% |=========================| 80 kB 01:24


http://download.fedora.redhat.com/pub/fedora/linux/core/updates/5/i386/repodata/primary.xml.gz: [Errno 4] Socket Error: timed out


Trying other mirror.


ftp://ftp.wicks.co.nz/pub/linux/dist/fedora/updates/5/i386/repodata/primary.xml.gz: [Errno 4] IOError: [Errno ftp error] timed out


Trying other mirror.


http://ftp.ale.org/mirrors/fedora/linux/core/updates/5/i386/repodata/primary.xml.gz: [Errno 12] Timeout:


Trying other mirror.


primary.xml.gz 100% |=========================| 8.0 kB 00:40


http://ftp.surfnet.nl/ftp/pub/os/Linux/distr/fedora/updates/5/i386/repodata/primary.xml.gz: [Errno 4] Socket Error: timed out


Trying other mirror.


ftp://fedora.bu.edu/fedora/core/updates/5/i386/repodata/primary.xml.gz: [Errno 4] IOError: [Errno ftp error] timed out


Trying other mirror.


primary.xml.gz 100% |=========================| 64 kB 01:46


http://ftp.nluug.nl/ftp/pub/os/Linux/distr/fedora/updates/5/i386/repodata/primary.xml.gz: [Errno 4] Socket Error: timed out


Trying other mirror.


primary.xml.gz 100% |=========================| 456 kB 04:16


updates : ################################################## 1310/1310


Added 237 new packages, deleted 168 old in 13.25 seconds


primary.xml.gz 100% |=========================| 160 kB 02:27


http://download.fedora.redhat.com/pub/fedora/linux/extras/5/i386/repodata/primary.xml.gz: [Errno 4] Socket Error: timed out


Trying other mirror.


primary.xml.gz 100% |=========================| 1.1 MB 08:33


extras : ################################################## 3992/3992


Added 407 new packages, deleted 171 old in 17.57 seconds


Parsing package install arguments


Resolving Dependencies


--> Populating transaction set with selected packages. Please wait.


---> Downloading header for gnome-blog to pack into transaction set.


gnome-blog-0.8-13.fc5.noa 100% |=========================| 16 kB 00:00


---> Package gnome-blog.noarch 0:0.8-13.fc5 set to be updated


--> Running transaction check


--> Processing Dependency: gnome-python2-gtkspell for package: gnome-blog


--> Processing Dependency: gnome-python2-applet >= 1.99.13 for package: gnome-blog


--> Restarting Dependency Resolution with new changes.


--> Populating transaction set with selected packages. Please wait.


---> Downloading header for gnome-python2-applet to pack into transaction set.


gnome-python2-applet-2.14 100% |=========================| 3.8 kB 00:01


---> Package gnome-python2-applet.i386 0:2.14.0-1 set to be updated


---> Downloading header for gnome-python2-gtkspell to pack into transaction set.


gnome-python2-gtkspell-2. 100% |=========================| 6.7 kB 00:03


---> Package gnome-python2-gtkspell.i386 0:2.14.0-1 set to be updated


--> Running transaction check



Dependencies Resolved



=============================================================================


Package Arch Version Repository Size


=============================================================================


Installing:


gnome-blog noarch 0.8-13.fc5 fc5-extras 99 k


Installing for dependencies:


gnome-python2-applet i386 2.14.0-1 core 11 k


gnome-python2-gtkspell i386 2.14.0-1 core 13 k



Transaction Summary


=============================================================================


Install 3 Package(s)


Update 0 Package(s)


Remove 0 Package(s)


Total download size: 123 k


Is this ok [y/N]: y


Downloading Packages:


(2/3): gnome-python2-appl 100% |=========================| 11 kB 00:07


(3/3): gnome-python2-gtks 100% |=========================| 8.0 kB 00:35


http://download.fedora.redhat.com/pub/fedora/linux/core/5/i386/os/Fedora/RPMS/gnome-python2-gtkspell-2.14.0-1.i386.rpm: [Errno 4] Socket Error: timed out


Trying other mirror.


ftp://ftp.wicks.co.nz/pub/linux/dist/fedora/5/i386/os/Fedora/RPMS/gnome-python2-gtkspell-2.14.0-1.i386.rpm: [Errno 4] IOError:


Trying other mirror.


http://ftp.ale.org/mirrors/fedora/linux/core/5/i386/os/Fedora/RPMS/gnome-python2-gtkspell-2.14.0-1.i386.rpm: [Errno 4] IOError:


Trying other mirror.


http://ftp.uninett.no/pub/linux/Fedora/core/5/i386/os/Fedora/RPMS/gnome-python2-gtkspell-2.14.0-1.i386.rpm: [Errno 4] IOError: [Errno ftp error] Requested Range Not Satisfiable


Trying other mirror.


ftp://ftp.cica.es/fedora/linux/core/5/i386/os/Fedora/RPMS/gnome-python2-gtkspell-2.14.0-1.i386.rpm: [Errno 4] IOError: [Errno ftp error] Requested Range Not Satisfiable due to unobtainable file length.


Trying other mirror.


(3/3): gnome-python2-gtks 100% |=========================| 13 kB 00:23


Running Transaction Test


Finished Transaction Test


Transaction Test Succeeded


Running Transaction


Installing: gnome-python2-gtkspell ######################### [1/3]


Installing: gnome-python2-applet ######################### [2/3]


Installing: gnome-blog ######################### [3/3]



Installed: gnome-blog.noarch 0:0.8-13.fc5


Dependency Installed: gnome-python2-applet.i386 0:2.14.0-1 gnome-python2-gtkspell.i386 0:2.14.0-1


Complete!

Read More..
Capek bo ....

Hmmmm .... tadinya sich males masuk kantor abisnya capek banget nich.


Kemaren abis ngajak keluarga jalan-jalan ke Ragunan (aja) tapi khan jalannya itu yang bikin gempoooor, tapi agak terobati pas ngeliat Riva seneng ngeliat penghuni kebun binatang. Walaupun begitu .... agak kasian juga sama istri gue yang (gue juga tau) kecapekan, tapi masih sempetin buat mijitin kaki gue yang pegel-pegel .... mungkin susah ya nyari istri yang kayak gitu saat ini (menurut orang-orang di sekitar gue).


Well ... lagi nyari-nyari resource juga nich buat 'bisnis' nya si Babeh .... yang lagi hobby nanem kembang ....


Kadang ngga habis pikir juga nich orang .... bingungin berani banget bikin utang buat bisnisnya itu ... Gue sich positive thinking aja, walaupun guts gue bilang bahwa itu ngga akan berhasil.


Tapi memang hal ini perlu di 'rahasia' in, pokoknya asal Ibu ngga tau ... biar ngga banyak pikiran ... kasian dia.


Hmmm ... mudah-mudahan alloh memberikan kelancaran & kebarokahannya aja dech.

Read More..

Saturday, March 18, 2006

Thursday, February 23, 2006


Maghrib Posted by Picasa
Read More..

Menuju malam Posted by Picasa
Read More..

Suatu pagi dari balik jendela ;Posted by Picasa
Read More..

Monday, February 20, 2006


I want to play ....

 Posted by Picasa
Read More..

Friends Posted by Picasa
Read More..

Ngambek Posted by Picasa
Read More..

Can I use your computer? Posted by Picasa
Read More..

Anggrek
Picture taken from window, i saw an interesting object to be my next target.
Using Kodak Z740 on potrait mode, I take the picture of an orchid. Posted by Picasa
Read More..

At Work

This picture have been edited using Picasa (great thanks to Picasa) Posted by Picasa
Read More..

Sun beyond sky Posted by Picasa
Read More..