Monday, October 16, 2006

I'tikaf dan Lailatul Qadar.

oleh Fauzan Luthfi (luthfi354[at]yahoo[dot]com[dot]sg)



Kapan Masuk Ketempat I'tikaf.


Aisyah berkata : Apabila Rasulullah ingin beri'tikaf , Beliau sholat shubuh lalu masuk ke tempat i'tikafnya. Beliau minta dibuatkan tenda kecil / bilik kecil, maka dibuatkanlah. Rasulullah menghendaki ber i'tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadahan. Zainab pun minta dibuatkan bilik kecil, maka dibuatkanlah, Ketika Rasulullah melakukan sholat subuh , beliau melihat banyak bilik berjajar lalu beliau bersabda "Kebaikan macam apakah yg mereka kehendaki ini?" Kemudian beliau memerintahkan agar bilik-bilik itu dibongkar, kemudian beliau membatalkan i'tikafnya dibulan Romadhan. Sehingga beliau beritikaf pada 10 hari pertama bulan Syawal. (HR.Muslim).


I'tikaf pada 10 Hari pertama dan 10 hari yg tengah.


Abu Sa'id Alhudry RA. berkata, "Sesungguhnya Rasulullah beri'tikaf pada 10 Hari pertama dibulan Romadhon, lalu beri'tikaf pula pada 10 hari yg tengah didalam sebuah kubah kecil buatan Turki yg pintunya ditutup dengan tikar. Lalu beliau ambil tikar itu lalu beliau letakkan di sudut kubah, lalu beliau julurkan kepalanya, sambil berkata kepada orang-orang, agar mereka mendekatkan diri kepada beliau. Kemudian beliau bersabda, " Sesungguhnya aku telah beri'tikaf pada 10 hari yg pertama untuk mencari Lailatul qadar, lalu aku beri'tikaf apada 10 hari yg tengah. Kemudian aku didatangi malaikat dan dikatakan kepadaku bahwa lailatul qadar ada pada 10 hari yang akhir. Barang siapa diantara kalian ingin ber i'tikaf maka hendaknya ber i'tikaf. maka orang-orang ber i'tikaf menyertai beliau. Beliau bersabda "Aku bermimpi bahwa lailatul qadar ada pada malam ganjil dan pada paginya aku bersujud dilumpur yang basah . Ternyata pada pagi harinya setelah malam ke-21 beliau berangkat shalat shubuh, lalu turun hujan sehingga masjid tergenang dengan air dan aku melihat tanah berlumpur serta genangan air. Setalah shoalat subuh, Rasulullah keluar dari masjid sementara pada ujung hidungnya terdapat lumpur basah, malam itu adalah malam ke-21 pada rangkaian malam 10 hari yg terakhir. (HR.Muslim).


I'tikaf pada 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan.


Aisyah berkata "Rasulillah selalu beri'tikaf pada 10 malam terakhir hingga beliau wafat, Kemudian sepeninggal beliau istri-istrinya pun beri'tikaf seperti itu". (HR.Muslim).


Menggiatkan ibadah pada 10 hari terakhir


Aisyah berkata "Keitika tiba 10 hari terkahir Rasulullah terjaga tidak tidur pada malam hari untuk beribadah, beliau membangunkan keluarganya, beliau bersungguh-sungguh dan mengencangkan pakaiannya (tidak menggauli istrinya untuk lebih mendekatkan dirinya kepada Allah). (HR,Muslim).


Lailatul Qadar dan mencarinya pada 10 malam terakhir dbulan Ramadhan.


Ibnu Umar mengatakan, bahwa Rasulullah bersabda "Mencarilah dengan sungguh-sungguh lailatul qodar pada 10 malam terakhir, kalau engkau tidak mampu maka jangan lewatkan 7 malam yg terakhir. (HR.muslim).


Lailatul Qadar pada malam 21.


Abu Sa'id Alhudry RA. berkata, "Sesungguhnya Rasulullah beri'tikaf pada 10 Hari pertama dibulan Romadhon, lalu beri'tikaf pula pada 10 hari yg tengah didalam sebuah kubah kecil buatan Turki yg pintunya ditutup dengan tikar. Lalu beliau ambil tikar itu lalu beliau letakkan di sudut kubah, lalu beliau julurkan kepalanya, sambil berkata kepada orang-orang, agar mereka mendekatkan diri kepada beliau. Kemudian beliau bersabda, " Sesungguhnya aku telah beri'tikaf pada 10 hari yg pertama untuk mencari Lailatul qadar, lalu aku beri'tikaf apada 10 hari yg tengah. Kemudian aku didatangi malaikat dan dikatakan kepadaku bahwa lailatul qadar ada pada 10 hari yang akhir. Barang siapa diantara kalian ingin ber i'tikaf maka hendaknya ber i'tikaf. maka orang-orang ber i'tikaf menyertai beliau. Beliau bersabda "Aku bermimpi bahwa lailatul qadar ada pada malam ganjil dan pada paginya aku bersujud dilumpur yang basah . Ternyata pada pagi harinya setelah malam ke-21 beliau berangkat shalat shubuh, lalu turun hujan sehingga masjid tergenang dengan air dan aku melihat tanah berlumpur serta genangan air. Setalah shoalat subuh, Rasulullah keluar dari masjid sementara pada ujung hidungnya terdapat lumpur basah, malam itu adalah malam ke-21 pada rangkaian malam 10 hari yg terakhir. (HR.Muslim).


Lailatul qadar pada malam 23.


Diriwayatkan dari Abdullah bin Unais RA. Bahwa Rasulullah bersabda "Aku bermimpi melihat malam lailatul qadar, namun aku dilupakannya, dan aku bermimpi bahwa pada esaok paginya aku bersujud dilumpur yg berair" Kata Abdullah bin Unais "Kemudian turun hujan pada malam ke-23, Lalu Rasulullah sholat (shubuh) bersama kami. Kemudian beliau pulang dan di ujung hidung dan dahinya ada lumpur basah. (HR.Muslim).


Carilah Lailatul Qadar pada Malam ke-9, ke-7, ke-5.


Abu said Alhudry berkata "Bahwa Rasulullah beri'tikaf pada 10 malam yg tengah dibulan Ramadhan untuk mencari Lailatul qadar sebelum diberitahukan kepada beliau. Setelah 10 malam yg tengah itu berlalu Rasulullah minta untuk di buatkan bilik/ kemah, tetapi kemudian dibongkar. Lalu beliau diberitahukan bahwa Lailatul qadar itu ada pada 10 malam terakhir, lalu beliau minta dibuatkan bilik lagi lalu dibongkar lagi, lalu beliau bersabda "Sesungguhnya telah diberitahukan kepadaku tantang lailatul qadar, dan aku diperintahkan untuk memberitahukan kepada kalian. Maka datanglah 2 orang yg saling bertengkar dimana mereka semua mengaku yg benar dari yg lain, maka malam qadar terlupakan olehku. maka carilah malam qadar pada malam ke-9, ke-7, ke-5.


Seseorang bertanya" hai Abu Said , Anda tentunya lebih tahu dari kami tantang bilangan itu ?. Abu said berkata "Tentu aku lebih tahu dari kalian tentang hal itu ". Apa yg dimaksud malam ke-9, ke-7, ke-5 ?. Abu Said menjawab "Apabila malam ke-21 telah lewat, maka maka berikutnya adalah malam ke-22. Itulah yg dimaksud malam ke-9, Apabila malam ke-23 telah berlalu maka itulah malam ke-7, dan apabila malam ke-25 telah lewat, maka berikutnya adalah malam ke-5. (HR.Muslim).


Lailatul qadar pada malam 27.


Zir bin hubaisy RA, berkata "Aku pernah bertanya Ubay bin Kaa, "Saudaramu Ibnu Mas'ud mengatakan, Barang siapa beribadah dimalam hari sepanjang tahun, maka dia mendapat lailatul qadar. Ubay bin Kaab berkata"maka maksud Ibnu Mas'ud adalah agar orang-orang tidak hanya mengandal ibadah pada hari-hari tertentu saja, Sebenarnya Ibni Mas'ud sudah tahu bahwa lailatul qadar adalah pada 10 malam yg terakhir pada bulan Ramadhan, yaitu pada malam 27". Kemudian Ubay bin Kaab bersumpah tanpa kalimat pengecualian , bahwa lailatul qadar itu adalah pada malam ke-27. lalu aku tanyakan padanya "Atas dasar apa kamu katakan itu hai Abul Mundzir (Ubay bin Kaab)?, Dengan adanya btanda yg telah diberitahukan oleh Rasulullah, yaitu langit pada malam itu tampak cerah. (HR.Muslim)

No comments: